Liwato

Kalau ditanya tentang pilih mana antara cewek 2D dengan cewek 3D? apa jawaban kalian?. Tentunya Liwato nggak akan judge apapun terhadap jawaban kalian. Karena apapun jawabannya pasti menentukan tingkat otaku kalian. Seperti tokoh utama dalam film live action 3D Kanojo : Real Girl ini. Pada anime maupun cerita mainstream drama jepang, sudah menjadi hal yang mainstream jika romansa antar karakter hanya dibangun melalui benang merah permusuhan atau persahabatan. Dan jika ada orang ketiga diantara hubungan karakter utama dengan sang heroine, maka bisa dipastikan itu adalah tokoh lain yang berupa manusia asli. Tapi jangan anggap bahwa jalan cerita 3D Kanojo : Real Girl ini akan semainstream itu. Disini perusak hubungan antara pemain utama dengan sang heroine adalah sosok dua dimensi. Para otaku biasa menyebutnya waifu. Gimana? Udah bisa bayangin?

Kemiripan dalam tema dan alur cerita antara karya satu dengan karya lain nampaknya memang sudah sering terjadi. Entah disengaja ataupun tidak, dunia ini memang kecil sekali dan tidak menutup kemungkinan terjadinya sebuah kesamaan. Kali ini ane akan menuliskan pendapat pribadi ane mengenai dua film bertema cyborg yang sama sama adaptasi dari manga jepang. Yaitu adalah Alita : Battle Angel karya Yukito Kishiro dan  Astro Boy karya Osamu Tezuka. For your information, berikut ini adalah informasi singkat dari masing-masing film : Alita : Battle Angel Penulis : Yukito Kishiro Manga awal terbit : 1991 Adaptasi Film Live Action: 2019 Rumah produksi : 21th Century Fox Astro Boy Penulis : Osamu Tezuka Animasi awal produksi : 1952 Adaptasi Film Animasi 3D : 2009 Rumah produksi : Sony Picture Jadi pada dasarnya, kedua film tersebut sama-sama mengambil cerita dari animasi dan manga tahun 90an. So, nggak heran juga sih, karena memang pada era itulah produk hiburan jep

Film ini sebenarnya sudah tayang sejak 24 april 2019 lalu di Indonesia. Namun, ane baru sempat nonton kemarin. Bagi kalian yang menonton dan mengikuti alur film para hero MCU, mungkin sequel dari film avengers melawan thanos ini bukanlah sajian yang mengejutkan apalagi membingungkan. Namun sayangnya jika kalian belum pernah menonton film-film sebelumnya, dengan berat hati ane akan bilang film ini membingungkan. ( Ane sempat berusaha menjadi penonton awam ). Alur ceritanya sebenarnya sudah ditata sedemikian rupa dengan meletakkan beberapa flashback dari Avengers : Invinity War. Namun kemunculan beberapa karakter dan tokoh yang sudah lama tak muncul pada film Marvel bisa jadi sebuah pemantik rasa bingung bagi para penonton baru. Misi mereka masih sama untuk mengalahkan Thanos yang di cerita sebelumnya gagal dan mengembalikan keadaan dunia seperti semula. Namun tentunya tak semudah itu, mereka ternyata hampir gagal karena sebuah kesalahan ketidak telitian yang cukup fatal. KOM

Happy November 2018! Dipenghujung tahun ini siapa yang belum tau season ke 2 dari film Fantastic Beast? Para penggemar Harry Potter pasti sudah hafal dan tau tentang keseruan cerita dari JK rowling ini. Walaupun ane bukan fanatisme JK Rowling, tapi ane akan tetap mereview salah satu film paling 'Eye Catching' tahun 2018 ini. Berawal dari trailler-traillernya yang berseliweran di bioskop, akhirnya temen ane bilang kalau film ini salah satu hybrid dari Harry Potter. Wew Dan pada akhirnya, pada minggu kedua penayangannya di Indonesia, temen ane-pun mengajak nonton film ini. Si Doi emang udah nonton yang season 1, tapi ane yang sama sekali belum tau ceritanya, bahkan buta informasi tentang film-film adaptasi novel JK Rowling, berusaha mencoba saja ikut nonton. Film ini bersetting di dunia sihir, dengan lingkungan yang sama dengan dunia sihir ala-ala Harry Potter. Walaupun ane tidak selalu mengikuti novel dan film-film Harry Potters secara keseluruhan, tapi ane l

Daya tarik lolita dalam pembuatan sebuah karakter heroine sepertinya memang menjadi bumbu umum untuk film, anime maupun cerita cerita yang biasanya berasal dari asia terutama jepang. Pada awal tahun 2019 ini, bukan hanya didominasi lolita bernuansa renda. Kali ini ada heroine cyborg dengan segala kisah menarik dan keren dibaliknya, salah satu karakter fiksi pada film Alita : Battle Angle. Yukito Kishiro sebagai mangaka dari manga berjudul sama, bekerjasama dengan produser James Cameron dan sutradara Robert Rodriguez berhasil mewujudkan film live action yang  memanjakan mata. Disini kalian akan mendapati karakter badass dengan wajah imut-imut bak barbie cyborg. Ketika nonton, ane pribadi langsung berimajinasi transformer dengan kepala barbie.  Bersetting di sebuah kota bernama Iron City pada abad ke-26, dengan berbagai macam robot dan logam dimana-mana sejauh mata memandang sepanjang film. Baca Juga :   Naomi Scott Ikut Peran di Charlies Angels! Keren Maksi

Wahai para gamers lokal, dahaga kalian terhadap film yang diadaptasi dari game karya anak bangsa pasti sudah peka dengan film yang dari awal promosinya ini sudah membuat penasaran. DreadOut berhasil menjadi film indonesia pertama yang mengadaptasi game lokal ke layar lebar. Super!. Apalagi dengan penggemar yang tidak sedikit dari versi game-nya, film ini layak menjadi menu tontonan yang di tunggu diawal tahun 2019. Genre : Horor, Survival, Fantasi Sutradara : Kimo Sitamboel Rating : 17+ Tahun Rilis : 2019 Dilansir dari grid.id , film ini ditetapkan dengan rating 17+. Dengan alasan adanya adegan kekerasan yang terang-terangan pada beberapa scene. Para Pemeran Film Dreadout Karakter utama dalam game, Linda, yang diperankan Caitlin Halderman bisa membuat kalian langsung mempertimbangkan kemripannya pada versi 3D di gamenya. Walaupun ia tak memiliki poni ala Linda versi 3D yang bisa buat para gamers salah fokus, tetap saja Linda versi hidup ini cukup memanjakan

Buat kalian yang bosen dengan tema horor yang itu-itu aja, Hereditary bisa jadi adalah film horor yang bakalan bikin kalian bingung sekaligus mendapat sensasi depresi yang aneh saat menontonnya. Selamat berbulan Juli buat kalian yang lagi baca diawal bulan ini. Akhir bulan Juni ane diisi dengan dua film sekaligus yang memiliki genre bertolak belakang. Yaitu Incridibles dan tentunya si horor HEREDITARY . Untuk postingan ini, ane akan membahas tentang film horor yang digadang gadang memiliki rating yang cukup tinggi di  rottentomatoes . Yakni 8.2/10. Wew. Visualnya indah namun mengerikan Ini mungkin perlu menjadi sebuah kalimat bom yang menggambarkan film Hereditary. Detailnya berseni namun nuansa yang di berikan sangat gore dan penuh teka teki. Mungkin ini yang membuat penonton susah untuk tidak melihat layar walaupun pada saat-saat jumpscare sekalipun. Dari semua penonton yang ane lihat, mereka lebih memilih berteriak atau sedikit meloncat dari kursi tanpa mengalihkan pand

Siapa otaku yang tak mengenal samurai berambut perak yang menyukai parfait dan susu stoberi ini? Sakata Gintoki, karakter dari anime adaptasi manga berjudul Gintama. Dan sekarang dia sudah menjadi karakter yang di live action-kan pada film dengan judul sama. Gintama. Sebenarnya, sebelum film utama diputar dibioskop, ada 3 Arc Live action pendek yang dibuat dengan versi dan judul Mitsuba Hen. 3 Film webseries ini cukup menjelaskan dan memberikan kita spoiler tentang bagaimana film live action utamanya akan terlihat seperti apa. Ane akan ngasih link Arc untuk kalian tonton streaming di bawah artikel. Sebenernya terlalu kelamaan sih live actionnya diputar di bioskop indonesia, karena jaraknya lumayan berbeda jauh dari tanggal rilis di jepang. Dan pada hari keempat pemutarannya di indonesia, ane mendapatkan keberuntungan yang super. Gratisan traktiran tiket nonton Gintama Live action. Wew.  Euforia Penonton Gintama Live Action 2017 Kebetulan, di kota ane

 Sebelum ane memulai sp oiler berdosa yang berakhir sebagai sinopsis, ane mau mengucapkan Se lamat menunaikan Ibadah Puasa bagi yang menjalankannya! N ah, kalian l agi mondar mandir nyari tontonan animasi yang ant i mainstream buat menemani waktu puasa?   A ne saranin buat nonton film yang judulnya sama dengan lagunya bang haji Rhoma Ir ama ini . Judulnya adalah.... SAHARA Film animasi ini terkesan unik karena tokoh utamanya adalah seekor ular. Karakter yang sangat jarang sekali di pakai untuk jenis film animasi. Karena memang kalau di pikir-pikir, ular tidak memiliki bagian tubuh seperti tangan ataupun kaki yang bisa di gerakkan dan memberikan bodylanguage yang cukup untuk penonton. Namun, di luar dugaan, film animasi dari Perancis yang di produksi oleh Mandarin Films dan StudioCanal ini bisa mengubah pandangan prespektif kita pada karakter yang belum pernah terduga sebelumnya. Tokoh utama yang bernama Ajar (seekor ular pyton gurun) bersama dengan sahabatnya Pitt