Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dengan label Muslim

Tips Agar Bisa Mengurangi Waktu di Dapur Saat Berpuasa

Ramadhan telah datang dan membawa berkah, marilah kita bersiap-siap untuk menyongsong bulan penuh rahmat ini dengan penuh persiapan dan perencanaan. Sebagai seorang istri dan ibu, saya paham betul bahwa tantangan bagi perempuan dapat muncul, terutama dengan banyaknya waktu yang dihabiskan di dapur untuk menyajikan hidangan berbuka puasa. Daftar Isi Namun, tak perlu khawatir! Terdapat beberapa langkah sederhana yang bisa diambil untuk meminimalkan waktu di dapur dan memaksimalkan waktu beribadah selama Ramadhan. Ayo ikuti saran-saran berikut! 1. Mulailah dengan Niat yang Ikhlas Apakah Anda menikmati memasak atau menganggapnya sebagai tugas rutin, niat yang tulus adalah kunci utama. Gabungkan berbagai niat positif saat memasak, khususnya selama bulan Ramadhan. Misalnya, niat memberi makan keluarga yang berpuasa, memudahkan sesama yang berpuasa di luar rumah, menyajikan makanan sunnah, serta menyenangkan suami atau orang tua. Ingatlah sabda Nabi Muhammad ṣallallāhu ‘alayhi

Indahnya Takbir - Makna Mendalam dalam Setiap Sahutan

Ada seorang sahabat yang sedang menebang kayu dengan kapak. Saat ia memukul kayu, ia mendengar kalimat "Allahuakbar" dan melepaskan kapaknya. Daftar Isi Pelajaran dari cerita ini adalah kita harus belajar melepaskan apa pun yang kita pegang begitu kita mendengar "Allahuakbar". Jika tidak, tindakan kita bisa menyiratkan kepada Allah bahwa sesuatu yang kita pegang, misalnya korek api atau film, lebih besar daripada Allah. Sahabat itu menyadari bahwa pada saat mendengar "Allahuakbar," tidak ada yang lebih besar dari Allah. Jadi, pertanyaannya adalah siapa yang lebih penting daripada Allah? Jika kita ingin tahu posisi kita di mata Allah, kita perlu bertanya pada diri sendiri, apakah Allah menjadi prioritas utama atau hanya saat kita punya waktu?. - - Proses untuk mencapai khushu (ketundukan) adalah ketika kita mengucapkan "Allahuakbar," kita harus benar-benar menyadarinya. Ketika kita mendengar adzan, perhatikan bahwa satu-satunya kali