Liwato

Organisasi Kesehatan Dunia, atau lebih dikenal sebagai WHO (World Health Organization), merupakan badan kesehatan global yang bertanggung jawab untuk mengkoordinasikan upaya kesehatan internasional. WHO didirikan pada tanggal 7 April 1948 dan bermarkas di Jenewa, Swiss. Tugas utama WHO mencakup berbagai aspek kesehatan masyarakat di seluruh dunia. Beberapa tugas kunci yang diemban oleh WHO antara lain: Pencegahan Penyakit: WHO berupaya mencegah penyebaran penyakit menular dan tidak menular melalui program vaksinasi, pemantauan epidemiologi, dan edukasi masyarakat tentang praktik kesehatan yang baik. Pengendalian Penyakit Menular: Organisasi ini terlibat dalam upaya pencegahan, deteksi, dan penanganan penyakit menular seperti malaria, HIV/AIDS, tuberkulosis, dan lainnya. Penyelidikan dan Pengembangan: WHO mendukung penelitian medis dan pengembangan obat serta vaksin untuk mengatasi berbagai tantangan kesehatan global.

Pentingnya smartphone dalam kehidupan sehari-hari kita tak dapat disangkal, namun berbagai rumor terkait dampak kesehatan, terutama potensi kanker, muncul sebagai perbincangan hangat. Sebelum kita mengambil langkah yang berlebihan, mari kita telaah apakah benar bahwa smartphone bisa memicu kanker. 1. Radiasi Frekuensi Elektromagnetik Salah satu keprihatinan utama terkait smartphone adalah paparan radiasi frekuensi elektromagnetiknya. Namun, studi ilmiah belum memberikan bukti yang kuat bahwa radiasi dari smartphone dapat menyebabkan kanker. Organisasi kesehatan dunia, seperti WHO, menyatakan bahwa bukti saat ini belum memadai untuk menyimpulkan risiko kanker dari radiasi smartphone. Baca Juga : Apa Tugas WHO? 2. Penggunaan Jangka Panjang Beberapa penelitian telah dilakukan untuk menilai dampak penggunaan smartphone dalam jangka panjang terhadap kesehatan manusia. Meskipun masih ada penelitian berlangsung, mayoritas hasil penelitian hingga saat ini belum memberikan dukun

Smartphone telah menjadi bagian integral dari kehidupan sehari-hari kita, tetapi penggunaan yang berlebihan dapat berdampak negatif terhadap kesehatan dan produktivitas. Untuk mengatasi hal ini, banyak platform telah menyediakan fitur pengaturan waktu layar atau Screen Time. Berikut adalah panduan cara mengatur Screen Time pada smartphone Anda: 1. Android Jika Anda menggunakan perangkat Android, langkah-langkahnya mungkin bervariasi tergantung pada merek dan modelnya. Namun, umumnya Anda dapat mengikuti langkah-langkah berikut: Buka aplikasi Pengaturan di smartphone Anda. Pilih opsi "Tingkatkan Kesehatan Digital" atau "Screen Time." Pilih "Lihat Aktivitas" untuk melihat penggunaan aplikasi. Pilih "Bataskan Waktu Pantau" untuk menetapkan batasan harian. Atur batasan waktu untuk setiap aplikasi yang diinginkan. 2. iOS (iPhone/iPad) Pen

Pada tahun 2011, sebuah anime berjudul Gosick dirilis oleh studio animasi Bones. Anime ini diadaptasi dari light novel yang dibuat oleh Kazuki Sakuraba dan diilustrasikan oleh Hinata Takeda. Gosick mengisahkan tentang seorang siswa bernama Kazuya Kujo yang belajar di Akademi Saint Marguerite di negara fiksi Eropa bernama Sauville pada tahun 1924. Dia bertemu dengan seorang gadis bernama Victorique de Blois yang menjadi mitra detektifnya dalam memecahkan berbagai kasus misterius. Perilisan Gosick mendapat respons positif dari penggemar anime di seluruh dunia. Plot yang menarik, karakter yang unik, dan animasi yang memukau membuat anime ini digemari oleh banyak orang. Selain itu, musik latar yang indah dan atmosfer misterius yang diciptakan dalam setiap episode membuat penggemar semakin terpesona dengan anime ini. Gosick memiliki 24 episode yang disiarkan dari Januari hingga Juli 2011. Setelah itu, anime ini dirilis dalam bentuk DVD dan