Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dengan label Film Horor

Aku No Hana Live Action – Review & Sinopsis Film [Saat Jadi Bucin Psikopat!]

Yo holla pecinta Yandere! Kali ini liwato akan membahas film Live Action yang berkaitan dengan cewek Yander pada live action berjudul Aku No Hana. Siapkan camilan untuk membaca review film kali ini, dan selamat membaca. Aku No Hana memiliki judul berbahasa jepang 惡の華 yang jika diterjemahkan dalam bahasa inggris menjadi Flower of Evil. Live action ini diangkat dari anime dengan judul yang sama , yang sebelumnya juga diangkat dari manga bergenre romantis remaja. Live Action nya akan sangat berbeda dengan visualisasi dari anime-nya. Kamu yang sebelumnya pernah menonton anime ini dan malah kecewa, patut berpuas diri karena versi live action yang disajikan tidak berpaku pada anime, melainkan pada manga. (ane akan menjelaskannya lebih lanjut di artikel ini) Disutradarai oleh Noburu Iguchi yang menggunakan cerita manga dari Shuzo Oshimi . Dirilis oleh Phantom Film pada tahun 2019 akhir dan memiliki durasi sekitar 127 menit. Sinopsis Aku No Hana Menceritakan seorang cowok S

Review - DANUR 3 : Sunyaruri [Fokus Sama Maskara] SPOILER + SINOPSIS

Film prekuel ke 3 dari seri DANUR yang diadaptasi dari novel karya Risa Saraswati ini tak kalah mencuri perhatian pada pertengahan tahun 2019. Maka ane sangat beruntung untuk berkesempatan memberikan Review Danur 3 Sunyaruri untuk kalian pada H+4 dari jadwal film ini tayang. Sudah siap?. Disutradarai oleh Awi Suyadi , Danur 3 ini memiliki judul seri Sunyaruri (Alam Kesunyian). Masih tetap diadaptasi dari novel karya Risa Saraswati , film ini bekerjasama dengan Manoj Punjabi sebagai produser dan diproduksi MD Picture. Baca Juga :   [Review Film] IT Chapter 2 (Ngeri tapi Nanggung) . Sinopsis DANUR 3 Sunyaruri Menceritakan sosok Risa Saraswati (Prilly Latuconsina), seorang penulis yang tinggal berdua dirumah dengan adiknya Riri. Risa yang merupakan gadis dengan keistimewaan indra ke 6 memiliki 5 sahabat hantu bernama Peter, William, Hans, Jansen dan Hendrick. Mereka ber-5 merupakan hantu anak-anak belanda yang menjadi sahabat Risa. Cerita mengenai mereka ada di serial yang ber

Review : IT Chapter 2 +Sinopsis (Ngeri tapi Nanggung) SPOILER

Film Horor paling mainstream ini pantas masuk dalam barisan film paling ditunggu pada tahun 2019. Tak cukup hanya dengan satu chapter, rupanya Warnerbross kembali membuat sekuel film kedua untuk cerita dari Stephen King ini. Yaitu film berjudul IT chapter 2. Pada saat ini ane akan memberikan Review mengenai film IT Chapter 2 yang sebelumnya sudah sangat di nanti oleh para penggemar film horor. Petualangan para anggota The Loser's club ternyata benar-benar berlanjut ketika mereka dewasa. Masih teringat dikepala betapa seriusnya mereka pada saat SMA saling berjanji untuk bersama-sama membunuh Pennywise dimasa depan. Janji yang disepakati bersama di pinggir sungai kota Derry. Sebuah penutup epik yang cocok untuk mengakhiri petualangan mereka pada film IT chapter 1 pada 2017 lalu. Sinopsis IT Chapter 2 Tepat pada 27 tahun setelah kejadian mengerikan antara Loser's Club dengan Pennywise, sebuah festival tahunan digelar di kota Derry. Festival meriah tahunan yang c

Apakah Ada After Credit Scene IT Chapter 2 ?

Akan ada berbagai macam ending pada setiap film. Tidak terkecuali film horor yang sedang booming pada tahun 2019 ini. Film yang diadaptasi dari cerita Stephen King berjudul IT ini adalah film yang mungkin iklan traillernya sudah sering wara wiri di youtube kalian. Banyak yang membicarakan mengenai ending dari film IT chapter 2 ini. Apakah ada after credit scene pada film IT chapter 2 ini? Nah, mumpung ane baru aja keluar dari studio, maka ane akan memberikan spoiller singkat mengenai after CREDIT scene film IT chapter 2. Jawabannya adalah : TIDAK ADA Baca Juga :   (Review) IT Chapter 2 : Ngeri Tapi Nanggung +Sinopsis [Review Bahasa Indonesia] Kecewa?. Jika iya, berarti bukan hanya kalian. Ada banyak orang diluar sana juga merasakan kekecewaan yang sama. Bahkan ane sendri sudah rela nungguin bermenit-menit setelah credit diputar namun menemukan fakta bahwa film kedua IT ini tidak memiliki after credit. So, jika kalian saat ini masih nungguin after credit scene IT ch

(Review Film) DREADOUT-Ngeri sedap! [+Spoiler]

Wahai para gamers lokal, dahaga kalian terhadap film yang diadaptasi dari game karya anak bangsa pasti sudah peka dengan film yang dari awal promosinya ini sudah membuat penasaran. DreadOut berhasil menjadi film indonesia pertama yang mengadaptasi game lokal ke layar lebar. Super!. Apalagi dengan penggemar yang tidak sedikit dari versi game-nya, film ini layak menjadi menu tontonan yang di tunggu diawal tahun 2019. Genre : Horor, Survival, Fantasi Sutradara : Kimo Sitamboel Rating : 17+ Tahun Rilis : 2019 Dilansir dari grid.id , film ini ditetapkan dengan rating 17+. Dengan alasan adanya adegan kekerasan yang terang-terangan pada beberapa scene. Para Pemeran Film Dreadout Karakter utama dalam game, Linda, yang diperankan Caitlin Halderman bisa membuat kalian langsung mempertimbangkan kemripannya pada versi 3D di gamenya. Walaupun ia tak memiliki poni ala Linda versi 3D yang bisa buat para gamers salah fokus, tetap saja Linda versi hidup ini cukup memanjakan

(Review) Hereditary : Indah namun MENGERIKAN [Review Bahasa Indonesia]

Buat kalian yang bosen dengan tema horor yang itu-itu aja, Hereditary bisa jadi adalah film horor yang bakalan bikin kalian bingung sekaligus mendapat sensasi depresi yang aneh saat menontonnya. Selamat berbulan Juli buat kalian yang lagi baca diawal bulan ini. Akhir bulan Juni ane diisi dengan dua film sekaligus yang memiliki genre bertolak belakang. Yaitu Incridibles dan tentunya si horor HEREDITARY . Untuk postingan ini, ane akan membahas tentang film horor yang digadang gadang memiliki rating yang cukup tinggi di  rottentomatoes . Yakni 8.2/10. Wew. Visualnya indah namun mengerikan Ini mungkin perlu menjadi sebuah kalimat bom yang menggambarkan film Hereditary. Detailnya berseni namun nuansa yang di berikan sangat gore dan penuh teka teki. Mungkin ini yang membuat penonton susah untuk tidak melihat layar walaupun pada saat-saat jumpscare sekalipun. Dari semua penonton yang ane lihat, mereka lebih memilih berteriak atau sedikit meloncat dari kursi tanpa mengalihkan pand