Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dengan label Cerpen

Titanium (Science Fiction Story)

TITANIUM oleh ( mifthaakbie ) Aku berdiri dari tempatku duduk. Lalu mengambil bungkus rokok yang tergeletak di atas meja. Mengambil isinya satu, dan menyalakannya. Ku pandangi seluruh sudut-sudut kamarku. Sambil sesekali menghembuskan asap-asap tipis rokokku. Udara di sekitarku menjadi lebih dingin dari yang terakhir kali ku rasakan. Kamarku laksana kapal karam. Berantakan. Penuh pecahan kaca di sana-sini. Terlihat sangat kacau untuk ukuran sebuah kamar yang berantakan. Sunyi sepi. Hanya terdengar suara jangkrik yang beberapa terdengar timbul tenggelam. Aku terdiam sesaat. Lalu melirik meja di sebelahku. Berpikir sebentar, lalu ku tendang meja itu hingga terbalik dan menimbulkan bunyi gebrakan yang lumayan memecah kesunyian dan dinginnya malam ini. Ku hirup sekali lagi rokokku dan berjalan menuju ruang tamu. Sepertinya, ruang tamuku juga tak luput dari kekacauan yang ku buat. Pecahan kaca jendela di sana-sini. Pintu yang patah dan lepas dari engselnya. Kipas angin

Anak Sapi (Slice of Life Story)

Anak Sapi oleh ( mifthaakbie ) “Hei Jo!” sapaku pada Bejo yang pagi ini kebetulan lewat depan rumahku. “Oh, hai juga Man!” jawabnya. Lalu, berbelok menuju pekarangan rumahku. “Pagi-pagi sudah santai kau.” “Iya, mumpung sedang libur kerja. Lumayan, bisa nemenin istri di rumah sambil ngopi. Hehehe.” Jawabku setengah bergurau. Bejopun ikut duduk di sampingku. Kami sering mengobrol maupun sekedar duduk diam bersama-sama didepan rumahku pada hari libur. Bejo adalah salah satu tetangga satu dusunku yang rumahnya lumayan berjarak jauh dari rumahku. Ia adalah salah satu buruh serabutan dari puluhan warga yang bekerja serabutan di kampung kami. Genting bocor, kerbau lepas, bahkan permintaan warga untuk mengambil beberapa buah kelapa dari pohonnya sudah menjadi pekerjaan yang biasa bagi Bejo. Ia sering mondar-mandir beberapa kali didepan rumahku karena jasa yang diberikannya pada warga sekitar mendapat banyak permintaan. Terkadang aku sering membandingkan Bejo dengan para

Rengkuhan Akhir [Creepy Story]

RENGKUHAN AKHIR oleh  (krisakbie) Note : Gore, Pshycothriller ALERT!

Kebohongan [Creepy Story]

KEBOHONGAN oleh  (krisakbie) Note : Gore, Pshycothriller ALERT!

Kebisuan Penjara (Slice of Life Story)

Kebisuan Penjara oleh ( mifthaakbie )

Sekaleng Kerupuk (Slice Of Life Story)

Sekaleng Kerupuk oleh ( mifthaakbie ) Awal aku bertemu denganya, dia memberiku sekaleng kerupuk. Pertemuan    kedua, dia juga memberiku sekaleng kerupuk. Setiap aku bertemu denganya, dia juga membawa kerupuk. Pertemuan yang unik memang, tapi intulah dia, Krisna Andra Winata. Seorang cowok, yang peling hebat, yang pernah ku kenal. Anak dari sepasang suami-istri pembuat kerupuk kecil-kecilan. ***** Sejak orang tuaku pindah tugas, akupun terpaksa pindah rumah, dan pindah sekolah. Mumpung hari ini adalah hari libur sekolah, aku memanfaatkanya dengan berkeliling kota Mojokerto ini, agar aku bisa lebih mengenal, kota tempat tinggal baruku. Saat aku akan mengeluarkan sepeda motorku dari garasi, tiba-tiba kakakku berkata dari dalam rumah. “Ata! nanti kalau ada anak yang mengantar pesanan kerupuk ibu, kamu yang bayar ya, uangnya ada dimeja ruang tamu!.” Kata kakak. “Yelah….” Jawabku dengan nada tak bersemangat. Akupun akhirnya meletakkan sepeda motorku kemb

Obrolan Warungan (Slice of Life Story)

Obrolan Warungan oleh ( mifthaakbie )             Ku seruput segelas kopi panas yang berada di depanku. Warung Bang Maji terasa sepi, karena hari baru saja di mulai. Aku menyilangkan kaki dan duduk bersila di atas kursi bambu panjang di depan warung Bang Maji.             “ huh. Makin aneh saja negeri ini!”, tiba-tiba umpatan Bang Maji terdengar oleh telingaku. Aku menoleh pada Bang Maji yang duduk di sampingku sambil membaca koran pagi.             “ Kenapa Bang?” tanyaku. “ Ini nih!. Masak pelaku korupsi bisa dengan enaknya liburan sambil jalan-jalan keluar negeri” kata Bang Maji sambil menunjuk judul berita di koran tersebut. “ Kapan sih korupsi di negeri ini bisa di basmi?” sambungnya. “ Ah, macam hama tanaman saja di basmi” kataku. “ Kan memang hama. Hama uang.” “ Kenapa Abang tidak ikut demo saja?” “ Percuma. Pengeluaran ikut demo tidak selalu sebanding dengan hasilnya. Belum tentu di dengar. Ngenes rasanya.” Aku hanya mengangguk ketika mendengar ja