Review & Sinopsis 3D Kanojo (3D girlfriend) Isekai-nya Otaku +SPOILER

Kalau ditanya tentang pilih mana antara cewek 2D dengan cewek 3D? apa jawaban kalian?. Tentunya Liwato nggak akan judge apapun terhadap jawaban kalian. Karena apapun jawabannya pasti menentukan tingkat otaku kalian. Seperti tokoh utama dalam film live action 3D Kanojo : Real Girl ini.

Pada anime maupun cerita mainstream drama jepang, sudah menjadi hal yang mainstream jika romansa antar karakter hanya dibangun melalui benang merah permusuhan atau persahabatan. Dan jika ada orang ketiga diantara hubungan karakter utama dengan sang heroine, maka bisa dipastikan itu adalah tokoh lain yang berupa manusia asli.

Tapi jangan anggap bahwa jalan cerita 3D Kanojo : Real Girl ini akan semainstream itu. Disini perusak hubungan antara pemain utama dengan sang heroine adalah sosok dua dimensi. Para otaku biasa menyebutnya waifu. Gimana? Udah bisa bayangin?

Film live action yang diadaptasi dari manga dan anime berjudul sama, 3D Kanojo : Real Girl karya dari mangaka Mao Nanami ini merupakan sajian yang dihidangkan oleh rumah produksinya dengan jarak antara tamatnya versi animenya dengan pembuatan live action yang cukup berdekatan. Sebenernya nggak heran juga sih, karena memang sebelumnya sudah banyak sekali peminat dari manga maupun animenya.


Cerita yang diambil untuk film ini dibuat mirip dengan alur cerita yang ada pada manga. Dimana sang karakter utama bernama Hikari Tsutsui yang memiliki kehidupan sebagai otaku akut, yang sangat fanatik terhadap karakter anime dan game yang di tontonnya. Saking fanatiknya ia sampai anti sekali dengan yang namanya cewek dan membatasi pertemanannya dengan hanya memiliki satu sahabat yang juga memiliki minat yang sama seperti dirinya. Hingga seorang cewek cantik dan terkenal bernama Iroha Igarashi tiba-tiba mengajaknya berkencan.

beauty and not the beast

Gadis 2D dan 3D

Pada film ini kamu akan melihat betapa konyolnya seorang Tsutsui yang galau karena harus memilih antara pacar 2D atau pacar 3D.

Tsutsui pada awalnya memang tidak terlalu percaya dengan  Iroha karena gadis itu terkenal sebagai cewek cantik yang nakal. Namun pada seluruh perjalanan film, Tsutsui akhirnya menyadari bahwa sebenarnya Iroha adalah cewek baik.

CGI Anime yang Manis

Karena Tsutsui tak pernah menyangka bahwa akan ada cewek asli yang berkencan dengannya, ia pada keseluruhan film selalu di datangi oleh waifu 2D-nya,  ketika berada pada kondisi-kondisi tertentu.

Situasi Klasik

Salah satu yang cukup khas dari manga shoujo adalah adegan klasik dimana seorang pengantin akan pergi dari acara pernikahannya dengan masih menggunakan gaun demi menyusul cinta sejatinya.

Baca Juga : [Ask] Apa sih genre SHOUJO pada anime? (ciri-riri & Penjelasan).

Dan adegan klasik itu ada pada film ini. Pada akhir film, Iroha yang ternyata lupa ingatan, akan menikah dengan dokter konsultannya. Ketika ia mendapat ingatannya kembali mengenai hubungannya dengan Tsutsui, ia langsung berlari dari acara pernikahannya menemui Tsutsui.
Ini cukup membuat penonton mengingat bahwa film ini memang masih berada pada garis lurus cerita shoujo.

gendong tuan putri

Cerita Manis-Manis Ringan

Semua elemen yang ada pada cerita shoujo masuk semua dalam film ini. Walaupun pada awalnya ane mengira bahwa 3D Kanojo : Real Girl ini adalah anime shounen karena karakter utamanya adalah otaku cowok dengan heroine cewek cantik.


Namun setelah menonton cukup lama, ane akhirnya paham bahwa sebenarnya ini adalah cerita bergenre shoujo. #telatPaham karena nggak baca keterangan genre sebelum nonton.

ghibah boss

Akting yang Kurang Konsisten

Pada awal film, ane sangat antusias menonton karena akting dari tiap karakter terlihat saling melengkapi. Bahkan ketika adegan imajinatif yang konyol seperti ibu Tsutsui yang melempar gelas pada Iroha, mereka semua yang ada pada adegan itu, sangat menjiwai betapapun konyolnya itu. Ane langsung berharap bahwa inilah live action dengan akting natural yang mirip dengan anime.


Tapi ane langsung kecewa ketika di pertengahan film.
Ada adegan dimana Tsutsui harus dilarikan kerumah sakit karena bertengkar dengan Mitsuya Takanashi, orang tua Tsutsui kemudian mengunjungi Tsutsui. Karena sebuah kesalah pahaman, orang tua Tsutsui mengira bahwa anak mereka telah berbuat kesalahan kepada Iroha.

Jika kalian perhatikan, akting marah dari ayah Tsutsui sangat terlihat dibuat-buat dan komedinya terasa nanggung. Padahal sebelumnya akting mereka baik-baik saja.

Bukan hanya itu, setelah menit itu, mulai banyak sekali percakapan dan akting yang terkesan nanggung dan krik krik.

Cerita yang Terburu-Buru

Entah mengapa, cerita di pertengahan hingga akhir terlihat buru-buru. Ketika hubungan antara Tsutsui dan Iroha berjalan baik, ada adegan-adegan yang terkesan 'maksa' untuk ditambahkan.

Baca Juga : Pengertian Genre Shounen Pada Anime dan Manga Jepang

Terlebih lagi ketika ada jarak antara setelah selesai kelulusan, tidak dijelaskan mengenai Iroha dan Tsutsui yang entah mengapa putus komunikasi. Ketika mereka bertemu lagi, Iroha terlihat sudah lupa pada Tsutsui.


Yang paling menjengkelkan adalah adanya adegan dimana ternyata Iroha telah bertunangan dengan dokter pribadinya. Tidak dijelaskan bagaimana itu bisa terjadi, dan kenapa sang dokter tidak memberi tahu Iroha mengenai hubungannya dengan Tsutsui.

Over all, ane rasa film ini cukup menarik, dan kalian yang ingin menonton film romantis dengan alur yang simpel dan lembut, film ini cocok sekali untuk menemani waktu senggang kalian.

Baca Juga : Hamefura - Anime Reverse Hareem Penembus Batas

Ane rasa, itu saja Review film 3D Kanojo : Real Girl Live action kali ini. Apa yang ane tulis, sama seperti apa yang kalian fikirkan ketika menonton film ini? Yuk diskusi di komentar!

©Liwato