Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dengan label Literature

Obrolan Warungan (Slice of Life Story)

Obrolan Warungan oleh ( mifthaakbie )             Ku seruput segelas kopi panas yang berada di depanku. Warung Bang Maji terasa sepi, karena hari baru saja di mulai. Aku menyilangkan kaki dan duduk bersila di atas kursi bambu panjang di depan warung Bang Maji.             “ huh. Makin aneh saja negeri ini!”, tiba-tiba umpatan Bang Maji terdengar oleh telingaku. Aku menoleh pada Bang Maji yang duduk di sampingku sambil membaca koran pagi.             “ Kenapa Bang?” tanyaku. “ Ini nih!. Masak pelaku korupsi bisa dengan enaknya liburan sambil jalan-jalan keluar negeri” kata Bang Maji sambil menunjuk judul berita di koran tersebut. “ Kapan sih korupsi di negeri ini bisa di basmi?” sambungnya. “ Ah, macam hama tanaman saja di basmi” kataku. “ Kan memang hama. Hama uang.” “ Kenapa Abang tidak ikut demo saja?” “ Percuma. Pengeluaran ikut demo tidak selalu sebanding dengan hasilnya. Belum tentu di dengar. Ngenes rasanya.” Aku hanya mengangguk ketika mendengar ja

Sebercak Kisah di Petualangan (Horor Adventure Story)

Sebercak Kisah di Petualangan oleh ( mifthaakbie ) Namaku Krisna, salah satu anak di grup TRANZ GIRL yang di kenal teman-teman kami grup yang gila, karena mencoba mencari tahu hal-hal gaib. Pagi ini, aku dan grup TRANZ GIRL yaitu aku(Krisna), Mila, Mita, Cita, Dina dan Dini, mempersiapkan barang-barang untuk petualangan kami yang ke 3 kalinya. “ Kris, kita kemana sih?” tanya Mila sambil memasukkan barang bawaanya. “ Alaaah, ikut aja deh!” jawabku sambil tersenyum. Walau umur kami baru 15 tahun, kami termasuk petualang yang cukup pemberani. Kami sedang berada di atas bangunan tua, di belakang lapangan. Dan itulah markas kami. Aku mulai melompat turun dari atas sana, dan menaiki sepeda, teman-teman mengikuti dari belakang, sambil mengayuh sepeda masing-masing. ****************** Akhirnya kami sampi di tempat tujuan. Dina bertanya “ Kris, kok kesini sih?” “Sudahlah, ayo!” jawabku singkat. “ Sudahlah Din, kita ikuti saja Krisna, bisa-bisa kamu di tinggal

Kakakku Tersayang, Maafkan Aku (Slice of Life Story)

Kakakku Tersayang, Maafkan Aku oleh ( mifthaakbie ) Terdengar suara lagu justin yang mengalun lewat headphone yang ku pakai. Tapi, ketenangan itu tak berlangsung lama, karena teriakan kakakku “Akbi! Kamu apakan data kakak di komputer?” teriakkanya mengalahkan suara lagu di headphone ku. Karena aku tak mau terikan itu lebih keras lagi, akhirnya aku putuskan untuk mematikan hp dan pegi keluar kamar. “ kenapa?” kataku singkat. “ D imana file ku?, kok nggak ada?, kamu apakan? Kamu hapus ya?! ” tanya kakak yang tak henti-hentinya mengomel. Akupun datang menghampirinya. “ sini ku cariin!” jawabku, dan langsung mengambil alih mouse. Dengan beberapa kali membuka file-file, aku menemukan dokumen kakak. “ nih, gitu aja ngomel nggak karuan” jawabku santai. “ oalah..ternyata di situ, he..he..he…maaf ya!” jawab kakak sambil tersenyum. “ mangkanya cari dulu” jawabku. Terlihat, dia jadi salah tingkah. Ya, itulah kakakku. Selalu ngome l, ngomel dan ngomel terus setiap

Pak Harfan (Slice of Life Story)

Pak Harfan oleh ( mifthaakbie ) Pagi ini, ku coba datang sendiri ke tempat itu. Dengan mobil yang ku kendarai, aku berusaha sehati-hati mungkin ketika melewati jalan-jalan yang penuh lubang. Pastinya, istriku akan marah-marah jika mengetahui diriku berada di tempat ini sendiri. Namun, ada sesuatu yang seperti menarikku untuk tetap bersikeras datang kesini seorang diri, tanpa sepengetahuan istriku. Mobilkupun berheti di sebuah tempat, di bawah pohon mangga besar yang rindang. Lalu, akupun memandang keluar, lewat kaca jendela depan mobilku. Sebuah rumah kecil, menjadi tujuan pandanganku. Ya, itu rumah biru dengan pohon kersen yang sudah sangat ku kenal. Rumah berhalaman luas yang bertempat jauh dari tetangganya. *** Aku mengingat kembali masa lalu. Dulu, beliau sering masuk ke kelasku dengan tergopoh-gopoh. Lalu, membuat suara gaduh di mejanya. ‘Bruk’. Suara itu nyaring. Setumpuk buku tugas kami, beliau letakkan di atas meja. Dan menyuruh salah satu dari kami memb

Permen Pak Wo (Slice of Life Story)

Permen Pak Wo oleh ( mifthaakbie ) Panggil saja ia Pak Wo. Nama aslinya adalah Jiwo. Ya, hanya Jiwo, tanpa kata awalan dan akhiran. Hanya satu kata, dan mudah di ingat. Hampir semua orang di desa ini mengenalnya . Jika kau ingin mencarinya, itu sangat mudah. Ia sering di temui di dua tempat. Yaitu di gapura depan tikungan gang, dan di samping warung Yu Darmi, dengan rokok tradisional bikinannya sendiri. Anak-anak sangat menyukainya, karena ia selalu memiliki permen-permen di saku-saku celana dan bajunya. Entah dari mana ia mendapat permen-permen itu, orang-orang desapun juga tak ada yang tahu jelas dengan pasti. Yu Darmipun mengaku bahwa   tak pernah sekalipun Pak Wo meminta permen padanya, walaupun hanya sebiji. Dia memang misterius. Hingga kinipun tak ada yang tahu tentang asalnya. Ia datang ke desa ini sekitar 1 tahun yang lalu, tanpa identitas dan keterangan sambil membawa tas ransel besar berisi pakaian-pakaian.   Orang- orang beranggapan bahwa ia kabur dari rumah sa