Review Anime : Hidamari Sketch (+Sinopsis) Gabut Bareng Para Dedek Gemes

krisBay
0

Lama sekali nggak ikut nimbrung buat tulis artikel Review Anime disini. Tapi nggak papa, kali ini mari kita langsung aja capcus buat bahas anime Hidamari Sketch.

Hidamari Sketch adalah serial anime yang cukup lama rilisnya sih, produksi tahun 2007, dengan jumlah total 12 Episode. Mengadaptasi genre Komedi, Sekolah, dan Slice of Life. Memiliki judul dalam bahasa jepang : ひだまりスケッチ.

Apa yang didapat ketika dalam satu anime tercampur gaya hidup tradisional dengan sentuhan unik ala Studio SHAFT seperti Monogatari, MadokaMagica, dan Maria Holic? Jika kita bilang "nuansa menghibur dari genre lama yang udah basi," beri aja tepuk tangan buat dirimu sendiri, karena itulah yang akan didapat dari Hidamari Sketch.

 

Sinopsis Hidamari Sketch

Selama bertahun-tahun, Yuno punya mimpi buat sekolah di Yamabuki Arts High School. Dan sekarang, mimpi itu jadi kenyataan! Tapi beneran, ini artinya dia harus cabut dari rumah dan keluarganya buat pertama kalinya, guys! Tapi untungnya, Yuno ga sendirian.

Dia segera ngerasain kalo di Apartemen Hidamari (Sunshine) tempat dia tinggal itu, meski secara teknis bukan keluarga, tapi kebanyakan dari mereka itu sesama siswa seni.

Ada yang udah di tahun kedua kayak Hiro dan Sae, yang berusaha jadi kakak perempuan yang suka ngebantu (dan kebanyakan berhasil). Trus ada juga tetangga baru yang hiperaktif, teman sekelas, dan sahabat Yuno, Miyako, yang punya apartemen paling aneh yang pernah ada.

Jadi cerita berkutat pada Yuno yang mulai bangun hubungan sama temen-temen anehnya ini. Dia harus bisa akur dan bersabar sama karakter-karakter aneh lainnya, mulai dari penjaga asrama yang macho, guru wali kelas yang suka cosplay, kepala sekolah yang ngebawel, sampe penghuni aneh lainnya di dunia seni yang dia pilih.

 -

-

Review Anime

Nah, sinopsisnya emang agak kemana-mana alurnya, tapi sejujurnya, Hidamari Sketch itu kayaknya ga mau jadi lebih dari sekadar cerita gadis-gadis cantik yang ngelakuin hal-hal lucu, dan mereka sukses banget dalam ngelakuin itu.

Beneran deh, kayak yang udah dijelasin di sinopsis, ceritanya fokus banget sama empat siswa seni ini dan semua kejadian aneh yang mereka alamin. Ceritanya berjalan agak pelan, dan banyak momen-momen nyantai yang biasa kita temuin di anime-anime bikinan Studio SHAFT lainnya. Beda banget sih sama kebanyakan anime drama, tapi secara keseluruhan, komedinya ada, walaupun ga bisa dibilang yang paling nge-hits, apalagi buat standar anime sliceof life.

Yang bikin agak risih buat gue sih, episode-episode ini nggak ngikutin urutan waktu yang bener-bener rapi. Setiap episode loncat-loncat, jadi ceritanya ga selalu nyambung (misalnya, kita ga tau apakah tim Sae menang atau kalah di festival olahraga di episode tujuh). Tapi emang ga banyak situasi kayak gini sih, jadi menurut gue itu masalah yang gede-gede amat.

Terkadang, yang paling keren itu yang simpel aja, bro. Dalam Hidamari Sketch, ceritanya simpel banget: empat anak sekolahan, guru yang kelewat eksentrik, kepala sekolah, tuan tanah, dan karakter-karakter seru lainnya udah bikin tiga musim TV, 7 episode OAV, dan masih nambah satu musim lagi. Dan itu semua masih berjalan waktu gue nulis ini.

Tapi jujur, waktu gue nonton lima episode pertama hampir dua tahun lalu, gue mikir ini cuma anime biasa, walau lucu juga sih.

 -

-

Karakter

Yuno disini jadi tokoh utama, dan dia tuh beneran imut dan manis banget, pasti suka deh sama dia. Dia sering banget kena masalah, jadi kadang jadi korban gitu. Semuanya seru sih, tapi meski gue suka sama Yuno, gue bahkan lebih suka sama Miya. Dari empat karakter utama, dia yang paling sering ngaduk-aduk panci, selalu main-main, dan kepribadiannya luar biasa, makanya dia jadi favorit gue.

Sebagai sahabat, Yuno sama Miya selalu ada buat satu sama lain (meski ga setingkat Sae sama Hiro kayaknya), dan walaupun beda kepribadian, mereka cocok banget. Meskipun ga banyak adegan yang nunjukin kalo mereka cuma temen biasa, tapi kayaknya mereka dua-duanya diciptain satu sama lain, dan menurut gue, ga mungkin ada yang ga setuju sama itu. Jadi, hubungan mereka bener-bener nempatin posisi di peta yuri, deh.

Ga mau kalah, Sae sama Hiro ngangkat persahabatan dua cewek romantis ini ke level yang lebih tinggi. Di opening, lo bakal liat adegan Yuno jalan di depan Sae sama Hiro dalam posisi yang agak, ehm, suggestive gitu (kayak yang di gambar header itu), tapi anehnya, di acara sebenarnya scene kayak gitu ga pernah ada. Tapi dari banyak interaksi mereka, gampang buat nafsirin kalo persahabatan deket mereka itu lebih dari sekadar sahabatan biasa, terutama pas ada momen-momen kayak Hiro naro kepala Sae di pangkuan dia setelah tenggat waktu Sae yang super ketat (Sae sendiri tuh penulis profesional yang ahli di bidang fiksi).

Baca Juga : Anime Underated Yang Bagusnya Nggak Ketulungan

Sae sama Hiro udah jadi temen dari kecil, dan meski keliatannya mereka berdua lebih dewasa dari pada Yuno dan Miya, tapi masing-masing dari mereka punya masalah sendiri yang harus dihadapi. Buat Sae, pertanyaan tentang feminitasnya selalu jadi perhatiannya (plus, masalah dadanya yang minim banget), sementara buat Hiro, bobot tubuhnya jadi topik yang sensitif. Tapi keduanya kayak kacang polong, jadi meski ga ada petunjuk jelas kalo mereka lebih dari teman, nyambungin titik-titik itu ga jadi masalah sama sekali.

Walau gue suka semua karakter utamanya, tapi Yoshinoya-lah yang bener-bener ga pernah gagal buat bikin gue ketawa. Suaranya, hobinya cosplay (dan jadi model buat murid-muridnya), serta reaksinya yang berlebihan, bikin dia jadi karakter yang lucu banget dan ga pernah bikin bosen. Apalagi, disuarain sama almarhum Miyu Matsuki, Yoshi beneran bisa dianggep kayak anggota kelima grup ini, karena seringkali dia kayak ga nyadar kalo dia guru sekolah. Dan, menurut dia, umur dia "selamanya tujuh belas tahun". Kocak banget deh.

Ada beberapa karakter lain yang muncul di musim ini (kayak The Principal, Oyasan, sama Chika), tapi empat karakter utama sama Yoshinoya emang pantas dapet pujian buat peran karakter mereka yang keren banget.

Baca Juga : Barakamon (Kisah Hidup Santai Penuh Makna)

 -

-

Visual

Terus terang, Hidamari Sketch bawa semua ciri khas anime Studio SHAFT yang udah jadi trademark mereka. Mereka gabungin elemen visual yang simpel banget dengan segala hal, mulai dari halftone yang banyak, titik Ben-Day, item dunia nyata yang diambil dari foto, potongan kamera cepat khas Shaft, dan masih banyak lagi. Jadi, Hidamari Sketch tuh agak beda dari anime-anime drama biasa yang cuman fokus ke "gadis cantik yang ngelakuin hal-hal lucu."

Baca Juga : Kenapa Kamu Harus Nonton Anime?

Meskipun gayanya keren dan unik, tapi sejujurnya ga semua orang bakal cocok sama gaya ini. Gue bisa ngeh kalo buat sebagian orang, gaya ini malah bikin mereka bingung. Gue sendiri juga kadang kesel sama tampilan yang terlalu minimalis. Tapi secara keseluruhan, mungkin ga banyak anime drama lain yang sevisual dan sekeren ini.

Audio & Soundtrack

Walau animasi Hidamari Sketch beda dari yang lain, tapi kalo bicara soal audio, mereka pake tarif standar. Itu ga selalu berarti jelek sih, karena musik latar yang ceria banget cocok banget sama keanehan yang ada di cerita. Tapi ya, ga bakal bikin kaget buat yang udah pernah nonton anime Slice of Life sebelumnya.

Gue sangat nikmatin lagu tema ini, walaupun beda banget sama closing. Lagu pembuka jelas banget cocok buat tema yang ceria dan seru (dinyanyiin oleh empat karakter utama acara), sementara lagu penutupnya lebih lembut dan menenangkan yang gue juga gak kalah suka. Meskipun audio-nya kalah sama visualnya, tapi musiknya pas banget, dan sejujurnya, gue ga ngarep lebih banyak dari genre ini, jadi ini udah oke banget.

Baca Juga : Yurikuma Arashi : Petualangan Mbak-Mbak Petualang Berkostum Beruang (Yuri Allert!)

 -

-

Kesimpulan

Ceritanya gue kasih nilai 5, karena fokus pada kehidupan sehari-hari yang cenderung sederhana. Karakter-karakternya mendapat nilai tinggi, 8 karena pesona karakter utama dan hubungan yang erat di antara mereka. Animasinya 7.5, sajian visual yang unik dan berbeda dari gaya Studio SHAFT biasanya lah ya. Penilaian untuk suara adalah 6.5, audiornya standar untuk genre ini. Aspek yuri mendapat nilai 3.5, karena tidak terlalu menonjol dalam cerita.

Over All gue kasih nilai 7.5, lumayan lah buat yang nyari anime dengan alur hepi-hepi.

Di genre yang penuh dengan banyak seri yang biasa-biasa aja, Hidamari Sketch beneran jadi beda berkat karakter-karakter yang bikin baper dan visual yang menambah keunikan anime. Bayangin aja, dua pasangan yang super cocok buat di-ship in, plus tambahin visual yang khas dari Studio SHAFT, udah jadi resep buat anime slice of life yang nggak cuma bikin seneng penggemar gadis cantik yang ngelakuin hal-hal lucu, tapi juga buat penggemar yuri atau shoujo ai.

(Yuzu)

Posting Komentar

0Komentar
Posting Komentar (0)

#buttons=(Accept !) #days=(20)

Our website uses cookies to enhance your experience. Learn More
Accept !
To Top