Ini mungkin dulu jadi serial pertama yang saya tonton yang mengangkat elemen gender-bender sebagai tema utamanya. Dan meskipun orang lain menganggapnya aneh, menyeramkan, atau bahkan mengerikan, menurut saya jalur yang jarang dilalui seperti ini agak menarik untuk dibahas. Mari kita bahas review anime Maria†Holic yang menjadi fokus review anime kali ini.
YURI ALLERT! Yang bukan penggemar Yuri, mending Jangan Baca!
Saya rasa, ada ketertarikan tersendiri ketika mengeksplorasi konsep gender-bender dalam konteks Maria†Holic. Serial ini sebenarnya adalah parodi dari yuri, bukan representasi langsung dari genre tersebut. Maria†Holic menghadirkan protagonis dengan fantasi sepihak tentang gadis-gadis heteroseksual di sekitarnya. Inilah yang membuatnya unik dan menarik untuk ditonton.
Sinopsis
Maria†Holic dimulai dengan tokoh protagonis utama, Kanako Miyamae, yang sangat alergi terhadap anak laki-laki dan akan menjadi gatal-gatal jika disentuh oleh mereka. Saat pindah ke sekolah Katolik khusus perempuan bernama Ame No Kisaki, dia berharap bisa menemukan pertemuan 'unik' dengan teman sekolah perempuannya, atau lebih tepatnya dengan cara yang agak mesum. Pada hari pertamanya di sekolah, dia bertemu Shidou Maria, dan langsung menjadi calon cinta idamannya setelah diberi ciuman persahabatan ramah yang disalahartikan darinya.
Namun pada hari yang sama, dia menemukan rahasia tergelap Maria:
Ketika Kanako mengetahui bahwa Maria sebenarnya adalah seorang laki-laki, mau tak mau dia merasa putus asa karena wanita yang dia sumpah cintanya adalah seorang laki-laki - dan lumayan sadis. Untuk mencegah Kanako melaporkan hal itu kepada pihak sekolah, Maria menyusun rencana yang langsung membuat Kanako bertekuk lutut.
Maria kemudian mengatur dan memaksa dirinya menjadi teman sekamar Kanako untuk mengawasinya 24/7. Karena wajah cantik Maria, Kanako masih bisa dengan senang hati menahan pemukulan, pemanggilan nama, dan perintah yang tak henti-hentinya dengan senang hati. Protagonis kita adalah seorang masokis sejati!
Hari-hari Kanako Miyamae sebagai sepasang siswi yang super random + mesum dimulai. Setelah bertemu dengan gadis-gadis muda, cantik dan menarik di sekolah, dia dapat membentuk sekelompok teman di kelas dan asramanya sambil diam-diam berfantasi tentang mereka. Dengan sikap anehnya, dimata teman-temannya yang polos ia tak lebih dari siswi sakit-sakitan dan hanya mengeluarkan banyak darah dari hidungnya.
Baca Juga : Valkelry Mermaid - Relasi Pengguna Dan Senjata Dalam Sajian Yuri
- -
Review
Anime Maria†Holic seakan membuka pintu ke dunia yang penuh kejenakaan dengan mengusung tema gender-bender. Meskipun mungkin terdengar kontroversial, pengalaman menontonnya memberikan perspektif berbeda yang sulit ditemui dalam anime-anime lain. Yuk, mari kita telusuri lebih lanjut.
Melalui Maria†Holic, saya merasa ada sesuatu yang lebih dalam dari sekadar ulasan umum tentang anime. Meskipun serial ini mungkin terkesan aneh bagi beberapa orang, namun ketika melibatkan diri dalam ceritanya, penonton akan menemukan daya tariknya sendiri. Anime ini membawa nuansa segar dengan pendekatan yang kreatif terhadap tema gender-bender.
Jadi, jika kamu mencari pengalaman baru dalam anime yang tak terduga, Maria†Holic bisa menjadi pilihan yang menarik. Terlepas dari pandangan orang-orang yang menganggapnya aneh atau bahkan mengerikan, anime ini berhasil menciptakan narasi yang memikat dengan konsep gender-bender yang dihadirkannya.
Baca Juga : Saving 8000 gold - pensiun dini dari berbisnis di isekai
Saya tidak yakin untuk apa Maria melakukan ragam hal-hal tsundere, tapi saya yakin jenis humor yang mereka miliki adalah 'penyiksaan' yang lucu. Terkadang pikiran dan reaksi menyimpang Kanako bisa jadi berlebihan, meski aku tidak bisa menyalahkannya karena wajar saja jika seseorang menjadi sangat terbelakang ketika mereka berfantasi.
- -
Visual
Saat ini, para pencinta anime yang akrab dengan karya studio Shaft tentu telah memiliki harapan tertentu terkait gaya seni khas yang menjadi ciri khas perusahaan tersebut. Seperti Hidamari Sketch & Madoka Magica, pencitraan gaya ini sangat jelas terpancar dalam anime Maria Holic.
Shaft dikenal karena kemampuannya mengubah gaya seni dengan cepat, mulai dari gaya normal yang sering digunakan dalam serial, hingga penyederhanaan ekstrem, seni shojo yang dramatis, teks sederhana, bahkan hingga representasi peristiwa melalui kaca patri. Bersama Shaft, penggemar selalu dihadapkan pada kejutan tak terduga, menjadikan pengalaman menonton semakin menghibur.
Namun, tentu ada beberapa aspek kurang menguntungkan yang perlu diakui dalam keindahan ini. Perusahaan tampaknya mengambil beberapa jalan pintas dalam pengembangan serial ini, terlihat dari penurunan kualitas yang mencolok dalam beberapa adegan normal. Terkadang, penggunaan gambar diam terlalu berlebihan atau terlalu polos.
Walaupun begitu, pembaruan dalam format Blu-ray membawa keuntungan positif bagi para penggemar Maria Holic. Latar belakang yang cerah dengan gaya shojo yang mendominasi sepanjang serial terlihat luar biasa saat disajikan dalam format Blu-ray, dan karakter-karakternya pun tampil lebih memukau dari sebelumnya.
Baca Juga : Apothecary Diaries - Si Jenius Cantik Ahli Obat
- -
Kesimpulan
Walaupun sebagian besar humor dalam serial ini tajam dan dapat dinikmati berulang kali, terdapat beberapa lelucon yang kurang berhasil dan beberapa momen yang mulai terasa dapat diprediksi di pertengahan seri.
Walaupun begitu Maria Holic tetap memberikan pengalaman yang segar dan unik bagi para penontonnya. Dengan gaya seni khas Shaft yang inovatif, komedi yang kreatif, dan naratif yang berani menghadirkan tema-tema yang anti mainstream, serial ini dapat menjadi pilihan menarik bagi kamu yang mencari tontonan unik lainnya.
(Aim)