Yo hai minna pecinta anime fantasy! Kali ini liwato akan membahas review anime yang cukup populer pada tahun 2014. Udah jadul? Biarin. (hehehe)
Anime ini adalah bagian musim gugur tahun 2014, yaitu Madan No Ou To Vanadis atau jika diterjemahkan dalam bahasa indonesia menjadi Dewa Penembak Jitu dan Vanadis. Memiliki judul berbahasa jepang 魔弾の王と戦姫 (ヴァナディース). Ini adalah anime dengan 13 episode dan pada masing-masing episode berdurasi sekitar 24 menit.
Diadaptasi dari novel ringan yang ditulis oleh Tsukasa Kawaguchi, Madan no Ou to Vanadis adalah anime dengan petualangan epik yang penuh dengan taktik perang, kompleksitas dan tentunya para cewek cantik.
Sinopsis Madan No Ou To Vanadis
Anime ini mengambil lokasi di alam semesta parallel yang mirip seperti Eropa bernama Brune. Mengapa ane mengatakan paralel universe?. Karena nama kerajaan disini benar-benar berbeda dari apa yang telah kita pelajari.Cerita berada di sekitar seorang bangsawan bernama Earl Tigrevurmud Vorn yang berusaha melindungi wilayahnya.
Ketika terdengar berita tentang raja sedang bersedih karena kehilangan putranya, dua bangsawan memutuskan untuk memulai kampanye mereka untuk menjadi raja berikutnya. Salah satu dari mereka memutuskan untuk menyerang wilayah Vorn, namun Vorn sendiri tidak ingin hal itu terjadi. Dengan bantuan prajurit dari negara tetangga, Vorn tidak hanya membela wilayahnya tetapi ia juga memulai kampanye untuk menjadi bangsawan ketiga yang menjaga takhta dan mempersatukan negaranya di bawah satu panji yang sama.
Perang tak dapat terelakkan, dan saat sedang berperang melawan Kerajaan Zheted, kamp pasukan Kerajaan Brune malah porak-poranda dikarenakan serangan mendadak dari pasukan musuh yang dipimpin oleh Eleonora Viltaria. Yang mana gadis ini adalah salah seorang Vanadis atau kesatria wanita yang terpilih secara langsung oleh senjata berkekuatan magis bernama Ryuugu.
Walaupun pihaknya sudah super kalah telak, bangsawan muda Tigrevurmud Vorn tetap dapat berdiri tegak dan masih berjuang. Ia melesatkan anak-anak panahnya yang terakhir ke Eleonora. Upayanya untuk memanah Eleonora gagal, namun keberanian dan keahliannya dalam memanah rupanya seketika malah memikat hati Eleonora. Gadis cantik itu akhirnya memutuskan untuk menangkap Vorn daripada membunuhnya.
Tigrevurmud Vorn yang tidak memiliki harta sedikitpun akhirnya tidak sanggup membayar uang tebusan. Ia sebenarnya sudah pasrah menghabiskan sisa hidupnya yang menyedihkan sebagai tahanan di Zheted. Namun rasa putus asanya terganti hingga kemudian dia mendengar kabar bahwa wilayah kekuasaannya, Alsace, sekarang sedang berada dalam bahaya karena konflik internal di Brune.
Dengan penuh pertimbangan, Vorn memberanikan diri meminta izin kepada Eleonora supaya dapat kembali ke Alsace demi melindungi warganya. Tidak semudah itu ia dibiarkan pulang, karena ia harus berjanji akan menyerahkan kekuasaannya kepada Zheted setelah semuanya aman. Eleonora yang sedari awal memang sudah terpikat dengan Vorn akhirnya menyetujuinya, bahkan ia meminjamkan pasukan dan sekaligus mengizinkan Vorn menjadi Vanadis.
Kerajaan Burne diserang oleh Zion Thenardier, anak-anak dari Duke Thenardier dan Tigre. Mereka kemudian dapat menghancurkan Zion dengan kekuatan misterius pembunuh naga. Namun ternyata Zion sendiri juga sedang berusaha melarikan diri dari medan perang. (cupu amat dah XD)
Review Madan No Ou To Vanadis
Mungkin kejam, namun ane dapat meringkas anime ini dalam dua kata yang mudah dipahami: adaptasi yang tergesa-gesa.
Namun banyak para penulis review anime rupanya mengagumi anime ini. Karena memang jujur saja jika kita menontonnya sekilas, anime ini adalah kombinasi yang keren antara cerita, peperangan, visualisasi dan tentunya para ksatria cantik. (muehehehe) Tetap saja walaupun begitu, ane merasa ada yang nanggung disini.
Karakter Madan No Ou To Vanadis
Vorn adalah contoh karakter yang bagus dalam keseluruhan cerita. Dia mulai sebagai protagonist yang bertekad tinggi dan konsisten dengan tujuannya. Kita akan mengetahui bahwa ia dapat segera mengambil alih pasukannya sendiri, membuat keputusan sendiri dan benar-benar melakukan hal-hal besar tanpa haremnya yang terkesan ‘numpang lewat’. Keahlian memanahnya adalah kunci dari segala tekad dan keberaniannya.Baca Juga : Yuk Ikut Berburu Naga Di Kuutei Dragons!
Duo pesaing duel perebutan tahta, Thenardier dan Ganelon, juga disajikan dengan luar biasa. Thenardier adalah penguasa yang terlalu ambisius yang merencanakan segala sesuatu dengan kompleks. Sementara Ganelon adalah seorang perencana yang lebih suka bekerja dalam bayang-bayang. Sayang Madan No Ou To Vanadis tidak memberi mereka waktu yang tepat untuk benar-benar berkembang, tetapi karakter ini tetap menonjol meskipun waktu muncul mereka terbatas.
Tidak hanya karakter kesatria ala abad pertengahan yang keren-keren saja, seiring berjalannya cerita kamu akan diperkenalkan dengan ketujuh Vanadis yang super memikat mata. Para gadis ksatria ini memang menarik, dan kamu akan disajikan banyak sekali fanservice dari mereka. Apalagi Litta si pelayan dari Tigre yang menggemaskan namun mematikan, dan bisa masuk kedalam daftar pelayan cewek anime terbaik.
Sepertinya walaupun mereka digambarkan sedemikian rupa seperti heroine ecchi, setidaknya mereka tetap terlihat keren karena otak encer dan kekuatannya dalam mengatur strategi perang. Kamu akan melihat para gadis warna warni ini memakai zirah keren saat memimpin pasukan. Belum lagi gaya bertarung mereka yang tidak bisa disepelekan.
Kebanyakan Fanservice
Karena banyaknya heroine yang mendominasi, belum lagi cuplikan-cuplikan fanservice yang sepertinya ‘overdosis’. Anime ini malah seakan mencuri keistimewaan dari karakter utamanya. (aish!)Hal paling menyebalkan yang ane temui di dalamnya adalah harem yang dibuat seakan tidak disengaja dan tak berkesudahan. Okelah jika memang ini diniatkan menjadi anime harem. Namun dalam dosis tertentu, ane sendiri malah merasa risih karena terlalu berlebihan. Ini tentunya kombinasi yang cukup buruk, bahkan jika dibandingkan dengan anime harem receh semacam Okaasan Online.
Anime benar-benar membuang waktu untuk memastikan setiap gadis ksatria mendapatkan kesempatan untuk menggoda Vorn, telanjang di depannya dan akhirnya menjadi bagian dari haremnya. Pengulangan yang cukup membosankan mengingat kita dari awal sudah diarahkan menikmati nuansa perang.
Visualis dan Grafis
Visualisasi favorit ane di anime Madan No Ou To Vanadis adalah visualisasi ceweknya. (eh salah) Bukan-bukan.. maksudnya adalah visualisasi lingkungannya. (hehehe)Bangunan yang digambarkan di dunia imajinatif ini sangat menarik. Detailnya sangat indah, apalagi bertemakan era abad pertengahan eropa. Rupanya, menurut Wikipedia banyak tempat di anime ini sebenarnya memang nyata adanya. Alsace yang merupakan kota kelahiran Vorn, sebenarnya adalah tempat nyata yang terletak di sebelah timur Prancis.
Baca Juga : Aku No Hana - Bakalan Ikut Sakit Saat Nonton!
Yang menarik, Madan No Ou To Vanadis akan mengajak penonton untuk mengunjungi banyak lokasi, dan ane selalu kagum pada berbagai medan perang yang dilawan oleh para karakter.
Pertarungan di salju sangat hebat karena menampilkan musuh yang dapat mengendalikan es. Pertempuran di gurun unik karena karakter memanfaatkan lingkungan berpasir untuk mengungguli dalam melawan musuh.
Dalam hal membangun environment, anime ini benar-benar menyuntikkan ragam grafis indah dan detail. Estetika warna dari masing-masing medan perang, spanduk berbeda yang dibawa oleh tentara, dan bahkan formasi yang mereka gunakan dalam pertempuran semuanya tampak sangat indah karena memberi kita pandangan tentang dunia alternatif Eropa.
Sayangnya Animasinya tidak terlalu konsisten. Beberapa episode baik, beberapa buruk, beberapa didaur ulang dan beberapa malah biasa saja. Ada beberapa adegan, seperti busur yang membentur dahi, yang terlihat mengesankan tetapi adegan berikutnya malah jadi panah yang mendarat di kepala dengan ekspresi korban yang konyol.
Beberapa adegan perang terlihat datar, CGnya memang terlihat heboh, namun tidak terlalu detail menggambarkan para prajurit yang benar-benar berkelahi dan bentrok senjata.
Kesimpulan
Ane akan memberi rating anime ini 7/10. Ini adalah kisah yang layak tentang perang dan pertempuran, tetapi itu tidak benar-benar mengesankan secara visualisasi.
Jika kamu peminat anime petualangan fantasi, adaptasi novel ringan dengan fanservice dan harem di dalamnya, sekaligus banyak pertempuran dan penyusunan strategi, maka Madan No Ou To Vanadis adalah tontonan yang cocok untuk kamu.
Berikut adalah trailer dari Madan No Ou To Vanadis untuk kamu yang penasaran bagaimana anime ini :