Ternyata! Ini Efek Samping Dari Madu! – Kamu Wajib Tahu!

0
Umumnya kita mengetahui bahwa kandungan yang ada dalammadu menawarkan banyak manfaat bagi kesehatan. Madu mengandung antioksidan dan mineral yang tak kalah penting lainnya. Bahkan, pada beberapa kondisi tertentu, sudah sangat umum diketahui bahwa madu dapat dipasarkan ke masyarakat sebagai alternatif makanan yang sehat untuk pengganti gula.


Namun tak bisa dipungkiri bahwa belakangan ini, ada beragam pendapat tentang madu. Dibalik banyak orang yang mendukung dan menganggap madu bergizi, para kritikus justru merasa sebaliknya. Madu ternyata dapat menyebabkan alergi, botulisme pada bayi, penambahan berat badan tidak terduga, dan meningkatkan kadar gula darah. (wew!)

Jadi sebenarnya bolehkah kita terus menambahkan madu ke sajian roti panggang untuk sarapan atau haruskah kita berpikir dua kali sebelum melakukan hal itu? Baca terus artikel liwato kali ini untuk mencari tahu. Apa efek samping madu sebenarnya?

Dapat Menyebabkan Masalah Berat Badan

Faktanya, hanya dengan satu sendok makan madu (21 gram) sudah mengandung 64 kalori. Ini termasuk kalori yang relatif tinggi. Walaupun mungkin tidak terlihat banyak, apabila mengkonsumsi sejumlah sendok makan madu setiap hari untuk waktu yang lama dapat menambah kalori kamu lho.

Madu sebenarnya masih termasuk kedalam gula tambahan. Benda lengket ini memang dapat menjadi pengganti gula yang ditambahkan ke makanan dan minuman lain. Baik kalian mau mengolahnya terlebih dahulu maupun dijadikan pemanis saja. Asupan gula tambahan yang terlalu tinggi ini tentunya secara umum sudah sering dikaitkan dengan penambahan berat badan. Pengurangan asupan gula tambahan secara langsung akan berkaitan dengan kenaikan berat badan yang lebih rendah. Menurut WHO, penting untuk menjaga asupan gula harian hanya di bawah 10% dari total kalori yang dikonsumsi.

Dapat Menyebabkan Alergi

Meskipun alergi madu jarang terjadi, peningkatan asupan makanan yang mengandung madu sebagai bahan utama dapat menempatkan seseorang pada risiko langka ini.

Orang yang alergi terhadap serbuk sari tanaman rupanya bisa juga alergi terhadap madu. Alergi madu dapat menyebabkan anafilaksis, dan dalam beberapa kasus dapat menempatkan konsumennya pada kondisi yang berpotensi mengancam jiwa. Kondisi berbahaya ini akan dapat ditandai munculnya dengan ruam kulit, pembengkakan pada wajah, mual, muntah, dan syok mendadak.

Alergi ini diyakini disebabkan oleh propolis, dimana ini adalah zat yang digunakan oleh lebah saat membangun sarang lebah mereka. Propolis adalah alergen kontak.

Dapat Menyebabkan Botulisme Bayi

Botulisme bayi dapat terjadi karena bayi secara tidak sengaja menelan spora bakteri yang menghasilkan racun di dalam tubuh. Ini dapat terjadi karena adanya botulinum C yang terkandung dalam madu, yang merupakan strain bakteri.

Penelitian sendiri telah merekomendasikan untuk tidak memberikan madu kepada anak bayi yang berumur kurang dari satu tahun. Meskipun sebagian besar kasus botulisme pada bayi tidak dapat dicegah (karena bakteri terkait juga terdapat dalam debu dan tanah), mereka juga tidak berbahaya.

Hanya ketika spora bakteri tersebut menghasilkan racun dalam sistem pencernaan bayi, maka masalah ini dapat timbul. Ini lebih mungkin terjadi disebabkan oleh madu. Oleh karena itu, bayi di bawah usia 1 tahun harus dijauhkan dari segala dan semua produk / suplemen yang mengandung madu (bahkan dalam jumlah sedikit).

Botulisme pada bayi juga dapat menyebabkan gangguan pada fungsi motorik dan juga otonom bayi. Gejala-gejala ini mungkin termasuk konstipasi, kelemahan, kelopak mata mengendur, kehilangan ekspresi wajah dan kontrol pada kepala, tangisan lemah, dan bahkan sesak napas.

Jadi, mulai sekarang harus lebih berhati-hati dalam memberikan makanan manis untuk bayi ya!

Dapat Meningkatkan Kadar Gula Darah

Meskipun yang kita tahu madu bisa menjadi alternatif yang lebih baik daripada gula pasir, madu juga ternyata tetap mengandung gula lho. Studi mengenai ini, menyatakan bahwa penderita diabetes sebenarnya harus mengkonsumsi madu dengan hati-hati.

Asupan madu dalam jangka panjang dapat lebih meningkatkan kadar hemoglobin A1C (hemoglobin yang terikat dengan glukosa) yang ada dalam darah. Kadar hemoglobin A1C yang tinggi ini dapat berarti risiko diabetes yang lebih tinggi juga.


Madu mungkin memiliki efek manis yang mirip dengan gula pada umumnya dan sirup jagung fruktosa tinggi (aditif yang berbahaya). Dalam sebuah penelitian, ketiga bahan itu dapat meningkatkan kadar trigliserida dan mengganggu respons glukosa dengan cara yang juga sama.

Namun, Ternyata Ada Penelitian Yang Menyatakan Efek anti-diabetes dari Madu.

Madu mungkin tidak berbahaya bagi penderita diabetes. Dan dapat memiliki efek menguntungkan tertentu bagi penderitanya juga. Tetapi jika kalian berurusan dengan komplikasi diabetes, lebih baik berdiskusi dengan dokter terlebih dahulu sebelum memasukkan madu ke dalam menu diet.


Dapat Menyebabkan Diare

Madu dapat menyebabkan diare. Ini mengandung fruktosa lebih dari glukosa. Hal ini dapat membuat tubuh kita secara tidak sengaja malah menyerap fruktosa dengan tidak lengkap di dalam tubuh, dan berpotensi menyebabkan diare.

Dapat Menyebabkan Keracunan Makanan

Madu secara alami juga sebenarnya telah mengandung mikroba. Dimana di dalamnya sudah termasuk bakteri, ragi, dan jamur, yang mana berasal dari debu, udara, kotoran, dan juga serbuk sari. Namun karena madu secara alami memiliki sifat antimikroba, mikroba ini biasanya tidak terlalu berbahaya bagi kesehatan.

Namun, ada kemungkinan juga bahwa madu dapat secara langsung maupun tidak langsung membawa kontaminasi sekunder. Kontaminasi ini bisa berasal dari pengolahan oleh manusia, bersentuhan dengan wadah, angin, dan debu. Meskipun kasus ini jarang sekali terjadi, penting untuk berhati-hati. Apabila kalian pernah memiliki riwayat keracunan makanan, lebih baik hindari madu atau jika kalian masih menginginkannya, silahkan membelinya hanya dari penjual yang dipercaya.


Dapat Memperparah Kerusakan Gigi

Madu sendiri di dalamnya telah mengandung gula dan bertesktur lengket. Secara langsung sebenarnya ini dapat menyebabkan kerusakan gigi dalam jangka panjang apabila seseorang tidak berkumur dengan benar setelah mengkonsumsi madu.

Madu dapat menyebabkan kerusakan gigi pada anak-anak, ini dikarenakan gula dalam madu dapat menjadi makanan bagi bakteri oral, dan dapat mendorong pertumbuhannya.

Dapat Menyebabkan Pendarahan

Tahukah kamu ternyata madu dapat meberikan efek penghambatan pembekuan darah. Meskipun hingga saat ini masih belum jelas apakah ini dapat menyebabkan perdarahan yang parah, ada kemungkinan yang juga bisa terjadi. Apabila kalian dari awal telahmemiliki masalah pendarahan, silakan konsultasi dengan dokter sebelum mengkonsumsi madu.

Madu sebenarnya adalah bahan alami yang bermanfaat dan penuh dengan sifat-sifat penting. Namun asupan berlebih terhadap sesuatu, termasuk pada madu tidak menutup kemungkinan dapat menyebabkan masalah kesehatan lain karena kandungan fruktosa di dalamnya.  Jika tubuh kalian memang telah memiliki kondisi medis tertentu, lebih baik konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter sebelum mengkonsumsi madu.

Apakah artikel liwato kali ini membantu kalian untuk mengobati rasa ingin tahu mengenai efek samping dari madu?. Yuk tinggalkan pendapat kalian di komentar.

Posting Komentar

0Komentar
Posting Komentar (0)

#buttons=(Accept !) #days=(20)

Our website uses cookies to enhance your experience. Learn More
Accept !
To Top