Begitu pula film dengan judul : Ready or Not yang menempati barisan film yang paling direkomendasikan pada tahun 2019 ini. Diproduksi oleh Fox Searchlight Picture dan di sutradari oleh Matt Bettinelli-Olpin dan Tyler Gillett film ini bisa mengkombinasikan dua genre yang cukup jarang ditemui di film-fiilm. Yakni Thriller Komedi.
Film yang tayang perdana pada 24 Agustus 2019 ini cukup menyita perhatian karena alur cerita yang funky dan lain dari film thriller lain. Menciptakan suasana Horor tanpa memvisualkan sosok hantu, namun tetap bikin penonton merinding atau lebih tepatnya ngeri. Penampilan akting Samara Weaving sebagai Grace sangat menawan sekaligus berhasil membuat penonton seakan ikut merasakan apa yang terjadi dalam film.
Sinopsis : Malam Pertama Berdarah
Film Ready or Not menceritakan mengenai sepasang pengantin baru, Grace dan Alex Le Domas yang merupakan anak dari keluarga yang kaya raya Le Domas pemilik perusahaan game terkenal. Sedangkan Grace adalah gadis yang sepertinya berasal dari rumah asuh dan tidak memiliki keluarga. Ini seperti keajaiban dalam kehidupan Grace, karena ia bukan hanya mendapatkan keluarga baru, ia juga sekaligus mendapatkan keluarga pengusaha kaya.Pada awalnya, beberapa jam sebelum acara pernikahan digelar, Alex sempat beberapa kali menanyakan perihal keseriusan Grace untuk menikahinya. Ditambah dengan pernyataan dari Daniel, adik Alex yang mengatakan bahwa Grace terlalu baik untuk keluarga kacau mereka. Grace yang hanya menganggap pernyataan mereka berdua hanya mengenai permasalahan keluarga pada umumnya, dengan mantap mengatakan tidak masalah.
Pada akhirnya, Grace mengetahui bahwa apa yang dimaksud 'kacau' adalah kebiasaan ritual aneh keluarga Le Domas pada anggota baru keluarga mereka. Dan Grace harus mengikuti ritual tersebut, dan memilih kartu permainan apa yang akan dimainkan, Sialnya, rupanya Grace mengambil kartu keramat yang salah, yakni permainan Petak Umpet. Suasana langsung tegang, dan Alex terlihat ketakutan.
Bukan petak umpet biasa, permainan ini mengharuskan Grace bersembunyi dan melarikan diri dari kejaran keluarga Le Domas hingga pagi. Gilanya, konsekuensi bagi pemenang dan yang kalah adalah NYAWA.
Bikin Penonton ikutan Sinting
Suasana hati kalian juga tidak akan luput dibuat naik turun pada tiap adegan tidak terduga yang dibuat dengan sedemikian rupa. Apalagi ketika melihat Grace berlari-larian menggunakan gaun pengantinnya yang indah dan akhirnya penuh darah.Permasalahannya, ini adalah Thriller Komedi. Film thriller yang harusnya mengerikan, ditambah dengan komedi yang menuntut penonton untuk tertawa. Bahkan, tatanan kejadian pada film ini dibuat sedemikian rupa hingga bisa membuat penonton tertawa disaat ada kesalahan pembunuhan sadis yang bodoh. Pada saat ane nonton, film Ready or Not ini berhasil membuat seluruh penonton di bisokop tertawa ketika kebodohan Emelie Le Domas secara tidak sengaja membuatnya memanah kepala seorang pembantu di rumah mereka.
100% Kambing
Kalian mungkin heran kenapa ane menulis 'kambing'. Gimana nggak coba?, semua kesadisan si Grace jadi muncul di saat dia berada di kandang kambing. Sebelumnya, pengantin malang ini berusaha berlari keluar rumah, ketika berhasil, ia menemukan kandang kambing dan memasukinya untuk bersembunyi. Tanpa sadar ternyata ia diikuti oleh cucu kecil dari keluarga besar, George. Grace yang mengira ia akan selamat, menampakkan diri di hadapan George.
Sialnya, kegilaan keluarga Le Domas sudah mendarah daging bahkan pada anggota keluarga terkecil. George dengan santai langsung menembak Grace tepat di telapak tangannya. Grace yang terkejut, spontan memukul wajah bocah itu hingga pingsan. Sambil menahan kesakitannya, secara tidak sengaja ia terperosok masuk ke dalam pembuangan daging kambing. Disinilah penampilan Grace berubah menjadi penuh darah dan mengerikan. Apalagi di dalam situ ternyata juga merupakan pembuangan mayat manusia.
Pada saat scene ini teman ane nanyain, kenapa orang kaya perlu punya peternakan kambing?. Ane yang bingung, hanya menjawab alakadarnya. Namun seiring jalan cerita berlanjut, ane jadi paham bahwa kambing kan memang merupakan simbol setan. Apalagi saat Grace tertangkap, ia diletakkan diatas altar bintang sebagai tumbal. So, kambing lah nih keluarga!
Soundtrack paling ane suka adalah "Love Me Tender". Kalian bisa play musiknya tepat diatas paragraf ini.
Sudah merasa betapa mengganggu dan tidak masuk akalnya bagian ini? Kalau belum, ane akan jelaskan. Ranjang kayu seharusnya memang terbuat dari kayu. Bisa dilihat ketika Alex bergerak-gerak, ranjang tersebut terlihat seperti ikut berdecit dan bergoyang ringkih. Seharusnya, ia tidak perlu mengiris secara dramatis kayu tersebut. Hanya cukup dengan sekuat tenaga mencoba mematahkan ranjangnya saja sudah bisa melepaskan dirinya dari ranjang tersebut.
Scene ini berlangsung cukup lama dan beberapa kali ditampilkan sebagai tambahan scene lain. Membuat penonton yang sadar menjadi gregetan.
Film ini ditutup dengan matinya keluarga Le Domas dengan cara meledak begitu saja. Ini dikarenakan mereka tidak berhasil membunuh sang pengantin wanita. Awalnya, penonton dibuat berpikir bahwa ritual wajib mereka merupakan tradisi pembuang sial tanpa bukti. Namun, itu salah. Semua keluarga Le Domas termasuk Alex, juga mati dengan meledak secara tiba-tiba. Kalian bisa melihat betapa mengerikannya hal itu ketika Grace mulai tertawa konyol ketika darah keluarga Le Domas muncrat satu persatu di wajahnya. Bahkan pada saat Grace keluar sambil merokok dan duduk santai di tangga, sisi badass sintingnya akhirnya terlihat.
Sayangnya, film dengan akhir cerita "Setan yang Berkuasa" kadang membuat ane rada ilfeel dan mengirim pesan lain pada penonton. Ini adalah pendapat pribadi ane. Tidak menutup kemungkinan kalian memiliki pendapat yang berbeda.
Secara keseluruhan, film ini sungguh menakjubkan. Rating pribadi, 9/10. Ane akan sangat menyarankan kalian untuk menontonnya.
Sialnya, kegilaan keluarga Le Domas sudah mendarah daging bahkan pada anggota keluarga terkecil. George dengan santai langsung menembak Grace tepat di telapak tangannya. Grace yang terkejut, spontan memukul wajah bocah itu hingga pingsan. Sambil menahan kesakitannya, secara tidak sengaja ia terperosok masuk ke dalam pembuangan daging kambing. Disinilah penampilan Grace berubah menjadi penuh darah dan mengerikan. Apalagi di dalam situ ternyata juga merupakan pembuangan mayat manusia.
Pada saat scene ini teman ane nanyain, kenapa orang kaya perlu punya peternakan kambing?. Ane yang bingung, hanya menjawab alakadarnya. Namun seiring jalan cerita berlanjut, ane jadi paham bahwa kambing kan memang merupakan simbol setan. Apalagi saat Grace tertangkap, ia diletakkan diatas altar bintang sebagai tumbal. So, kambing lah nih keluarga!
Backsound Unik nan Epik
Rupanya, pembuat latar musik yang unik dari film Ready or Not adalah Brian Tyler yang musik buatannya sudah biasa wara wiri di film-film Marvel terutama serial Avengers. Produser musik ini dapat dengan epik memadukan genre musik klasik yang terkesan mahal dengan rock and roll. Ane rasa, ini merupakan cara sang sutradara untuk menyampaikan kesenjangan sosial yang menjadi latar belakang tersembunyi dari cerita film ini.Soundtrack paling ane suka adalah "Love Me Tender". Kalian bisa play musiknya tepat diatas paragraf ini.
Sayangnya ada Adegan Tidak Masuk Akal
Oke, yang namanya film pasti dikembangkan berdasarkan imajinasi pembuatnya. Namun, suasana nyata yang dibangun dari awal, membuat ane sedikit kecewa dengan adegan ketika Alex diborgol oleh Ayahnya dan Daniel agar tidak pergi menolong Grace. Sekilas, adegan ini memang terlihat biasa. Namun yang bikin jengkel adalah, Alex ini di borgol pada palang ranjang kayu. Dan bodohnya, ia berusaha melepaskan diri dengan memotong sedikit demi sedikit tuh palang memakai bagian kasar borgolnya.Sudah merasa betapa mengganggu dan tidak masuk akalnya bagian ini? Kalau belum, ane akan jelaskan. Ranjang kayu seharusnya memang terbuat dari kayu. Bisa dilihat ketika Alex bergerak-gerak, ranjang tersebut terlihat seperti ikut berdecit dan bergoyang ringkih. Seharusnya, ia tidak perlu mengiris secara dramatis kayu tersebut. Hanya cukup dengan sekuat tenaga mencoba mematahkan ranjangnya saja sudah bisa melepaskan dirinya dari ranjang tersebut.
Scene ini berlangsung cukup lama dan beberapa kali ditampilkan sebagai tambahan scene lain. Membuat penonton yang sadar menjadi gregetan.
Ending Epik namun Nanggung
Kalau ini, merupakan pendapat pribadi dari ane yang mungkin saja akan berbeda dengan para pembaca sekalian yang bisa saja merasa puas dengan ending dari film Ready or Not ini.Film ini ditutup dengan matinya keluarga Le Domas dengan cara meledak begitu saja. Ini dikarenakan mereka tidak berhasil membunuh sang pengantin wanita. Awalnya, penonton dibuat berpikir bahwa ritual wajib mereka merupakan tradisi pembuang sial tanpa bukti. Namun, itu salah. Semua keluarga Le Domas termasuk Alex, juga mati dengan meledak secara tiba-tiba. Kalian bisa melihat betapa mengerikannya hal itu ketika Grace mulai tertawa konyol ketika darah keluarga Le Domas muncrat satu persatu di wajahnya. Bahkan pada saat Grace keluar sambil merokok dan duduk santai di tangga, sisi badass sintingnya akhirnya terlihat.
Sayangnya, film dengan akhir cerita "Setan yang Berkuasa" kadang membuat ane rada ilfeel dan mengirim pesan lain pada penonton. Ini adalah pendapat pribadi ane. Tidak menutup kemungkinan kalian memiliki pendapat yang berbeda.
Secara keseluruhan, film ini sungguh menakjubkan. Rating pribadi, 9/10. Ane akan sangat menyarankan kalian untuk menontonnya.
mantep gan referensinya
BalasHapusmau tau info seputar bola yang asik dan menarik kunjungin aja http://counterattackid.blogspot.com
Semoga bermanfaat :)
HapusBagus artikelnya tertata rapi 😊
BalasHapusSemoga bermanfaat, kak
HapusKebetulan lagi nyari tontonan, sya masukkin ke daftar tunggu dulu. bw https://www.atdx.eu.org
BalasHapusrecomended buat di tonton lah pokoknya :D
HapusSuka banget ama reviewnya jelas dan bikin saya paham
BalasHapus