Review Novel : Pulang karya Tere Liye [Kisah Gangster berbumbu Haru] (Spoiller Allert!)

0
review novel pulang tere liye
Jarang sekali kita menemukan novel lokal yang membahas tentang kehidupan gangster. Walaupun ada, namun kita akan sangat sulit menemukannya. Novel berjudul Pulang karya Tere Liye ini mungkin dapat menjadi salah satu bacaan paling recomended bagi kalian yang haus akan cerita bergenre aksi dan membahas seluk beluk gangster.

Sebenarnya, novel karya Tere Liye ini terbit pada tahun 2015. Namun ane baru sempat terfikirkan untuk memberi review dan membahasnya di blog ini sekarang. Its okay, karena orang jaman dulu bilang, makanan bisa kadaluwarsa, namun buku dan isinya tidak akan pernah kadaluwarsa. 



Sinopsis Novel Pulang

Novel ini keseluruhan mengambil sudut pandang orang ketiga bagi para pembaca. Cerita berputar pada kehidupan anak laki-laki bernama Bujang yang berasal dari pedalaman Sumatra. Ayahnya bernama Samad memiliki masa lalu seorang Jagal, dan Mamaknya yang bernama Midah berasal dari keluarga agamis membuat Bujang tumbuh dengan berbeda dari anak-anak lainnya. Mirisnya, bahkan ia sendiri tidak pernah dikenankan menyebut nama aslinya.

Perjalanan cerita bermula ketika seorang kawan lama Samad berkunjung ke rumahnya dan berniat untuk berburu. Bukan sekedar kawan lama, ternyata dia adalah Tauke Besar anak dari ketua preman (Tauke Besar sebelumnya) yang pada masa muda, Samad mengabdi padanya. Bujang yang masih remaja memiliki semangat yang menggebu untuk ikut berburu. Sayangnya di dalam hutan, rombongan mereka diserang babi hutan raksasa. Dan disinilah petualangan seru bermula.

Bujang yang awalnya merupakan anak desa biasa, terpaksa harus menyelamatkan rombongan Tauke Besar dari serangan babi hutan itu dan akhirnya berhasil membunuhnya hanya dengan menggunakan tombak kayu runcing. Tauke Besar yang melihat hal tersebut langsung meminta dan memohon pada Samad supaya Bujang ikut saja bersamanya ke kota. Ia berjanji akan menjamin hidup dan pendidikan anak semata wayang Samad itu sebagai balas budi atas kebaikan yang dulu pernah Samad perbuat untuknya.

Saturasi yang cukup simpel untuk pengembangan karakter, namun memberi efek besar bagi karakter yang diceritakan. Tere Liye berhasil membuat opening misteri karakter Bujang yang sebenarnya pada sesi cerita ini.



Gangster pada Novel Pulang

Pada novel ini, cerita akan tetap berada disekeliling karakter Bujang. Dimana perjalanannya menjadi sukses pada 20 tahun kemudian menjadi fokus utama perjuangan seorang anak desa yang bersedia dan menawarkan diri dengan senang hati menjadi salah satu anggota keluarga gangster.

ilustrasi gangster pada novel pulang

Bahkan para gangster yang awalnya hanya seperti kumpulan keluarga besar preman kota, berhasil diberikan aliran pengembangan cerita yang epik dan cukup indah di beberapa sesi. Peran Bujang akan selalu menjadi pengaruh besar pada tiap senti perubahan kehidupan para gangster dari Tauke Besar.

Kita akan diajak untuk ikut mengetahui dan berimajinasi mengenai kehidupan keras namun penuh kekeluargaan pada Novel Pulang ini. Sisi baik dan buruk pada tiap-tiap kejadian menjadikan pembaca ikut merasakan emosi naik dan turun seiring halaman yang dibalik.



Natural Namun Imajinatif

Ane sendiri sering kali menjumpai alur maju mundur pada novel-novel lain karya Tere Liye. Namun secara mengesankan, alur maju mundur pada Novel Pulang ini membuat ane merasa ikut masuk kedalam kisah demi kisah yang disajikan. Secara istimewa, sang penulis membawa gelombang konflik dan pencapaian tiap-tiap karakternya terhubung dengan epik satu sama lain.

Tere Liye seakan berusaha membangun pola pikir pada para pembacanya, bahwa citra tiap manusia akan dapat berubah dan berbeda total sesuai situasi dan kondisi. Apalagi, semua sifat tokoh yang diceritakan memang dibuat senatural dan sealami mungkin. Imajinatif namun tetap Logis



Esensi Kehidupan pada Novel Pulang

Pesan-pesan halus yang secara tidak langsung disampaikan oleh Tere Liye bisa jadi akan sangat berhasil masuk kedalam alam bawah sadar para pembacanya. Ini bisa terlihat ketika berkali-kali karakter Bujang dibuat gelisah dengan masa lalunya. Ia seakan ingin pulang ke asalnya, namun perjalanan tanggung jawabnya masih panjang pada keluarga barunya di kehidupannya sekarang.

Ujung-ujungnya, semakin ia menolak perasaan untuk pulang dan kembali ke masa lalunya, ia malah semakin tersiksa. Terutama ketika ia menyadari dengan sesadar-sadarnya bahwa campur tangan Tuhan itu benar adanya, bahkan suara adzan pun seakan siksaan yang tak bisa dipahami bagi kepala dan hatinya.

Tanggung jawab, tetaplah tanggung jawab. Kalian akan menemukan ending yang menggantung namun penuh makna yang sepertinya memang sudah di atur oleh Tere Liye agar tiap pembaca memiliki makna sendiri-sendiri ketika selesai membacanya.

“Kita cukup mengalahkan diri sendiri. Egoisme. Ketidakpedulian. Ambisi. Rasa takut. Pertanyaan. Keraguan. Sekali kau menang dalam pertempuran itu, maka pertempuran lainnya akan mudah saja.” (Midah-hal. 387)

Menarik sekali bukan?. Apa kalian sekarang ikut tertarik untuk membacanya? Atau mungkin kalian sudah membacanya dan memiliki pendapat lain mengenai Novel Pulang dari Tere Liye ini?. Silahkan tinggalkan komentar dan mari berdiskusi.

Posting Komentar

0Komentar
Posting Komentar (0)

#buttons=(Accept !) #days=(20)

Our website uses cookies to enhance your experience. Learn More
Accept !
To Top