Uzaki-Chan Wants To Hang Out! adalah anime yang memiliki judul asli "Uzaki-chan wa Asobitai!" yang dalam bahasa indonesia berarti "Uzaki-chan Ngajak Main Mulu!". wkwkwk judulnya kocak ya.
Nggak nyangka, gue bakal kepincut buat nulis review ini setelah nonton nagatoro dan takagi san, tapi abis liat ramainya pembicaraan tentang karakter anime yang disebut "jijik", gue langsung penasaran. Ceritanya tentang tokoh utama dari Uzaki-Chan Wants to Hang Out!, yang katanya punya penampilan kayak anak kecil tapi dada besar.
Jadi, tanpa basa-basi lagi, gue langsung siapin diri buat marathon nonton dua belas episode musim pertama Uzaki-Chan Wants to Hang Out! Nah, sekarang gue mau ngasih pendapat gue tentang anime ini.
Uzaki-Chan Wants to Hang Out! tuh kayak Slice of Life romcom kampus yang standar banget. Gue udah kenal Uzaki-chan dari tahun lalu pas baca manganya, dan gue harus bilang anime ini sukses banget ngadaptasi manganya dengan setia.
SINOPSIS Uzaki-Chan
Jadi, Uzaki-Chan Wants to Hang Out itu nyeritain Shinichi Sakurai itu cuma pengen hidupnya tenang aja, gitu. Tapi, ada Hana Uzaki, mahasiswi di bawahnya yang super riuh dan berbadan aduhai, yang punya rencana berbeda. Dia cuma pengen ngabisin waktu sama Shinichi dan sedikit-sedikit ganggu dia. Dengan pesonanya dan ketekunannya, siapa tau ini bisa jadi awal dari hubungan yang seru!
Dari semua seri yang gue bisa rekomendasiin musim ini, Uzaki-Chan Wants To Hang Out! ini mungkin yang paling akhir, bukan karena jeleknya, tapi karena plotnya atau adaptasinya yang kurang bagus dari manga. Ada banyak kontroversi juga, karena para penggemar sibuk bertahanin seri ini dari kritik yang muncul tentang kekurangan plotnya dan kritik tentang kampanye terbaru soal mendonorkan darah. Di situ, si Hana jadi gambar layar dengan tubuh super erotis, pake kaos favorit yang bertuliskan "SUGOI DEKAI (sangat besar)" di dadanya, yang emang bener-bener besar.
--
PLOT Uzaki-Chan
Yang paling bikin gue ketawa dan enjoy dari cerita Uzaki-Chan Wants To Hang Out tuh hubungan kocak antara karakter utama sama Uzaki, si cewek yang entah lo suka atau nggak, sayangnya gue termasuk yang nggak gitu suka.
Gue sih emang penggemar berat Slice of Life yang agak santai dan ecchi, tapi anime ini nggak terlalu ngehasilin kepuasan buat gue di kedua hal itu. Kecuali pas dua tokoh utama lagi ribut, episode-episode Uzaki-Chan Wants To Hang Out cenderung standar banget, terasa lambat dan agak membosankan. Ecchi dan fanservicenya juga biasa aja, nggak terlalu banyak atau bikin gregetan buat selera bejat gue.
--
KARAKTER Uzaki-Chan
Gue kan awalnya penasaran, apakah kontroversi seputar desainnya itu beneran gede banget efeknya. Tapi setelah nonton, menurut gue sih, kehebohan itu kebanyakan dibesar-besarkan. Gue sendiri emang nggak begitu tergila-gila sama desain Uzaki-Chan, bukan gara-gara dadanya yang gede atau tingginya, tapi lebih ke rambutnya yang kayak cowok plus giginya yang, hmmm, menonjol.
Tapi, yang bikin Uzaki-Chan jadi oke tuh kepribadiannya yang ceria dan agak sombong. Meskipun bisa jadi nyebelin kalau kamu yang jadi sasarannya, apalagi kalo kamu tipe penyendiri kayak Shinichi Sakurai. Tapi, buat vibe acara ini, kepribadiannya itu beneran nyambung. Gue bahkan mau bilang, itu kayak temen yang suka iseng tapi baik hati, gitu deh.
Dan inilah alasan kenapa Uzaki-Chan pas banget buat jadi pasangan Shinichi Sakurai. Dia tuh berasa kayak gangguan buat Sakurai yang suka sendirian, tapi dia tetep nahan diri dan nerima kehadiran Uzaki. Meskipun kadang-kadang Uzaki bikin kesel, tapi mereka berdua itu lucu banget ngeliatnya. Gimana cara mereka nyambung satu sama lain dan semua teriakan frustrasi, itu bener-bener jadi sorotan di setiap episodenya. Plus, yang bikin keren, meskipun ini rom-com ecchi, tapi humornya kebanyakan lucu banget tanpa harus pakai hal-hal yang vulgar. Ada sih adegan yang kadang nyentuh area sensitif gitu, tapi yang beneran bikin gue ngakak tuh lelucon yang sederhana, kayak waktu mereka makan bareng di episode pertama.
Jujur aja, karakter Uzaki-Chan itu berasa mirip sama gue pas kuliah dulu. Gue juga punya temen-temen yang suka ngumpul bareng gue. Tapi juga banyak waktu gue yang pengen sendirian. Jadi gue bener-bener bisa relate sama Sakurai dan kebutuhannya buat sendiri kadang-kadang. Bahkan, gue juga pernah ngalamin orang-orang yang takut buat deket sama gue karena tampang gue yang serius, kayak Sakurai gitu.
--
KESIMPULAN
Waktu gue kuliah dulu, gue punya temen sekelas yang kayak gitu, dan gue nggak pernah ngeliat dia sebagai sosok yang harus diidamkan. Gue cuma liat dia sebagai temen, jadi gue nggak terlalu paham kenapa orang begitu kesel sama desainnya. Meskipun jarang, tapi pasti ada yang punya bentuk tubuh kayak gitu.
Sayangnya, meskipun Uzaki-Chan dan Shinichi jadi alasan utama buat nonton anime ini, tapi gue nggak bisa bilang hal yang sama buat karakter pendukungnya. Kayak si Master, pemilik kafe tempat Sakurai kerja, sama putrinya Ami yang cuma seneng liat drama mereka berdua. Atau Sakaki, temen kaya dan populer Sakurai, yang pengen banget mereka berdua ketemu. Gue rasa mereka nggak terlalu diperlukan karena mereka nggak bener-bener nambahin kedalaman hubungan. Ini nggak jadi masalah sih kalo mereka bener-bener menghibur. Yang lucu beneran cuma ibu Uzaki aja, karena kesalahpahaman sama motif Sakurai. Monolog dalam dirinya itu lucu banget karena kita bisa liat dan denger pikirannya yang sebenarnya.
Tertarik buat ikut nonton Uzaki Chan Want To Hang Out?