Kadang-kadang ane membaca Light Novel di internet tetapi saya tidak pernah melihat bukunya sendiri secara langsung. Apa bedanya Light Novel dengan novel biasa? Atau apakah ada bedanya dengan novel ringan di Indonesia?.
Selain biasanya ane melihat sampulnya dibuat dalam gambar gaya manga, apakah Light Novel juga memang digunakan khusus untuk adaptasi anime atau manga? Apakah ada Light Novel yang tidak menggunakan gambar gaya manga?.
Daftar Isi
Pada artikel Liwato kali ini, mari kita membahas mengenai apa itu Light Novel. Mari kita mulai.
Light Novel adalah gaya novel ringan ala Jepang yang menargetkan pembaca remaja dan dewasa. Novel-novel ini sebagian besar berisi ilustrasi dalam gaya anime atau manga. Mereka biasanya diterbitkan dalam ukuran yang standar bunkobon (A6 - 105 x 148mm).
Isi pada Light Novel tidak terlalu panjang. Jika dibandingkan, dulu saya sering sekali membeli novel ringan atau bisa dibilang novel kacang yang panjangnya hampir sama dengan Light Novel. Light Novel juga rupanya sangat populer di Jepang dan sangat umum ditemui di semua toko buku Jepang.
Awal Mula Istilah Light Novel
Dari mana datangnya istilah Light Novel dan apa artinya? Kata "Light Novel" sebenarnya bukan kata bahasa Inggris. Itu adalah kata yang biasa disebut slang atau wasei-eigo yang merupakan istilah Jepang yang dibentuk dari kata-kata dalam bahasa Inggris.
Di Jepang sendiri kamu akan menemui bahwa Light Novel disebut sebagai “raito noberu” kadang-kadang juga “ranobe” atau “rainobe” sebagai singkatan gaulnya yang merupakan istilah Jepang untuk Light Novel.
Perbedaan Novel Biasa dengan Light Novel
Singkatnya Light Novel biasanya lebih pendek dan juga berisi beberapa ilustrasi di halamannya. Selain itu Light Novel lebih mudah dibaca. Ini khusus karena teksnya mengandung kanji modern yang lebih sederhana dan lebih mudah dibaca. Kadang jika ada versi terjemahan juga memakai kata-kata baku lokal asal penerbit yang ringan untuk dipahami.
Ilustrasi sebagian besar di awal cerita atau ketika masing-masing karakter baru muncul, baru dibuatkan ilustrasinya. Seperti contoh ini, gambar dari adegan di sebelah kiri dan teks dibagian sisi lainnya untuk dibaca.
Dalam novel-novel ringan yang khas, kamu akan menemukan sebagian besar ilustrasi berwarna hitam dan putih. Tetapi tak jarang pula ditemui Light Novel yang menggunakan ilustrasi berwarna.
Apakah Light Novel Selalu Mirip Dengan Anime atau Manga?
Alasan Light Novel ditata seperti anime atau manga tidak lain adalah karena sejarah mereka terhadap animasi jepang atau anime yang menjadi budaya sebenarnya dari Jepang. Light Novel adalah evolusi dari majalah koran. Untuk menyenangkan pembaca, pada 1970-an, sebagian besar majalah koran Jepang, yang sudah berubah dari gaya klasik ke sampul gaya anime populer, mulai menempatkan ilustrasi di awal setiap cerita dan memasukkan artikel tentang film populer, anime dan video game. Mirip seperti shounen jump lah kira-kira.
Dibandingkan dengan manga, novel akan lebih menyampaikan narasi yang detail. Maka dari itu diselingi ilustrasi dengan gaya yang modern untuk mempermudah pembaca mengimajinasikan ceritanya.
Baca juga : mengenal genre Shoujo pada anime dan manga Jepang >>
Dalam beberapa tahun terakhir, cerita-cerita dalam Light Novel telah menjadi pilihan populer untuk diadaptasi ke dalam manga, anime, dan film live-action, meskipun dalam kasus kebanyakan biasanya hanya dua novel pertama yang diadaptasi.
Ini dikarenakan biasanya pembaca Light Novel akan kecewa apabila versi adaptasinya malah lebih buruk dari yang mereka baca sebelumnya.
Kesimpulan
Sebagian besar Light Novel dibaca oleh orang-orang yang terlibat dalam semacam sub-budaya tertentu, seperti manga, anime, dan game. Namun, hanya karena kebanyakan persentase komponen tertentu dari novel ringan adalah hal-hal moe, nyatanya novel ringan tidak terbatas pada konten dan tema seperti itu.
Semua genre dapat diterapkan pada Light Novel termasuk dari horor hingga romansa hingga sci-fi. Beberapa di antaranya setara dengan novel atau adaptasi shoujo manga dan dipasarkan untuk konsumen cewek remaja
Beberapa genre cenderung diekspor berdasarkan demografi otaku di luar Jepang, sehingga genre tersebut kurang dikenal oleh komunitas subkultur internasional lainnya.
Apakah kamu punya pengalaman menarik selama membaca Light Novel? Yuk diskusikan di komentar!.