Menangani sendiri proyek pengecatan bisa jadi seru dan hemat biaya. Tapi, jika kamu punya sisa cat, penting banget nih simpan dengan benar. Yuk, cari tahu caranya biar catnya tetap bagus buat perbaikan atau proyek lainnya di masa depan.
Setelah selesai ngecat, lanjutin bacanya untuk tau berapa lama cat bisa awet, pilih wadah yang cocok, tempat penyimpanan terbaik, dan cara buang cat dengan aman.
Cara Menyimpan Sisa Cat
Untuk nyimpan sisa cat, pilihannya bisa simpel kok. Kalau kaleng catnya masih bagus, langsung aja simpan di dalamnya. Coba bersihin sisa cat di pinggir kaleng, tutup lagi kalengnya, terus palu karet untuk bikin tutupnya rapet.
Pastiin segera ditutup lagi kaleng catnya biar nggak kering dan warnanya nggak berubah gara-gara kebanyakan terkena cahaya. Buat cat yang sisa sedikit dan nggak muat di kaleng, lebih praktis nih pindahin ke wadah kecil, misalnya stoples kaca atau tupperware yang kedap udara. Pake corong biar gampang dan nggak belepotan. Pastiin juga tutup wadahnya rapet supaya catnya tetep fresh.
Baca Juga : Bahaya Sterofoam Di Microwave
Agar nggak bingung nantinya, kasih label pada semua sisa cat. Tempel label tahan air langsung di wadah catnya atau tulis pake spidol permanen di kaleng cat. Tulis nama warna cat dan perusahaan cat, hasil akhirnya (misalnya, kulit telur atau rata), di ruangan mana cat itu dipake, dan tanggal kaleng catnya pertama kali dibuka.
Ini akan bantu banget nanti, jadi kalau butuh cat lagi atau mau perbaikan, informasinya udah jelas dan nggak ribet.
Tempat Menyimpan Cat
Untuk nyimpan sisa cat, ada beberapa tips yang bisa diikuti. Simpan catnya di tempat yang suhunya antara 60 hingga 80 derajat Fahrenheit supaya kualitasnya tetep bagus. Tempatkan di area yang sejuk, kering, dan nggak kena langsung matahari, misalnya di lemari serbaguna atau lemari yang tertutup.
Kalau mau simpan di garasi, pastiin dulu iklim di daerah kamu dan cek apakah suhunya bisa diatur biar nggak terlalu panas atau dingin.
Baca Juga : Tips Menghilangkan Noda Pada Karpet
Soal penyimpanan, kaleng cat itu berat, jadi simpen di rak industri berat, rak yang rendah, atau langsung di lantai. Buat wadah cat yang kecil dan ringan, bisa disimpan di rak yang lebih tinggi.
Supaya lebih rapi dan nggak repot cari-cari, kelompokin semua sisa cat jadi satu. Ini bakal bantu banget supaya nggak salah beli cat yang sama atau warna yang mirip di masa depan.
Jangan lupa, simpan cat di tempat yang aman, jauh dari jangkauan anak-anak atau hewan peliharaan. Ini buat keamanan mereka juga.
Umur Cat Layak Simpan
Umur simpan cat setelah dibuka biasanya sekitar dua tahun, asalkan disimpan dengan benar. Menggunakan cat yang sudah melewati masa primanya bisa berisiko karena dapat menimbulkan bau tidak sedap di rumah dan merusak hasil lukisan serta peralatan melukis. Mengetahui kapan cat tidak dapat digunakan lagi memiliki dua indikator utama.
Pertama, cek baunya. Kalau setelah dibuka kamu mencium bau asam yang kuat, itu tanda bahwa catnya udah nggak layak. Kedua, perhatikan teksturnya. Setelah dibuka, aduk cat dengan pengaduk selama beberapa detik, pastikan bagian bawah dan samping kaleng tercampur rata. Jika setelah diaduk catnya kembali seperti semula, warna dan konsistensinya lembut, berarti masih bisa dipakai. Tapi kalau catnya menggumpal dan teksturnya nggak halus, itu tanda bahwa catnya udah nggak bisa digunakan lagi. Kalau dipakai, hasil lukisan bisa jadi tidak rata dengan goresan dan potongan cat yang kurang bagus.
Baca Juga : Apakah Air Fryer Aman Untuk Memasak?
Walaupun sisa cat belum mencapai dua tahun sejak dibuka, jika baunya nggak enak dan teksturnya nggak merata, kemungkinan besar cat tersebut nggak disimpan dengan benar dan lebih baik dibuang dengan aman.
(Pak Syukur)