Beberapa kasus penipuan sering mampir, baik ke kontak pribadi ataupun ke kontak keluarga dan lingkungan teman nongkrong, penipuan ini seringkali mengatasnamakan perusahaan besar seperti Gojek dan OVO. Dan modus klasiknya hampir sama, yaitu dikatakan bahwa si korban memenangkan undian dengan jumlah tertentu.
Jika sedang beruntung, mereka hanya Sedikit usaha untuk meyakinkan korbanya, kemudian para penipu ini meminta kode OTP (One Time Password) yang biasanya berisi antara 4 sampai 6 digit angka. Kepada sang korban, dengan dalih / modus angka itu merupakan kode hadiah yang harus segera ditukarkan.
Yah, selain mengalami nya sendiri, cerita tentang penipuan ini juga sering saya lihat di media sosial, seperti Instagram, Twitter, dan Facebook, dan sangat di sayangkan bahwa fakta membuktikan banyak orang yang belum begitu paham apa pentingnya kode OTP tersebut, dimana seharusnya kode itu hanya orang yang puda akun dan tuhan yang tau. Dan sudah di jelaskan dengan tegas juga, pada setiap pengiriman kode OTP itu, “Jangan pernah berikan kode ini kepada siapapun”.
Kembali lagi, pada modus penipuan yang sering dilakukan dengan memanfaatkan kode OTP, untuk kamu ketahui, cara yang di pakai penipu ini sangat beragam, untuk itu kita sebagai pemegang akun harus benar-benar berhati-hati, jangan mudah tergiur dengan tawaran-tawaran yang janggal dan aneh.
Ingat! Akan sangat berbahay jika kode OTP itu diberikan kepada orang lain, apalagi dalam kasus ini penipu, jika kita memberikannya. Kemungkinan terburuknya adalah penipu itu akan berhasil masuk ke akun si kita, dan akan langsung melakukan aksinya, dengan mengambil semua saldo yang kita punya.
https://videohive.img.customer.envatousercontent.com/files/7ff7c000-68a5-417e-ae28-2d79890f9ed4/inline_image_preview.jpg |
Dan jika, kebetulan akun kita ternyata memang kosong, sang bapak penipu ini akan merayu kita untuk mengisi saldonya, tentu saja dengan dalih bahwa untuk mengambil/mendapatkan hadiah, saldo akun kita harus minimal sekian dan sekian.
Penipuan dengan memanfaatkan kelemahan dari kurangnya perhatian akan pentingnya kode OTP sebenarnya sudah terjadi sejak lama, sejak avatar aang belum menghilang, dan kerajaan api belum menyerang.
Kasus yang sering terjadi adalah, permintaan kode OTP untuk internet banking dan akun virtual bank lainnya, yang benar-benar dulu sangat rentan, bahkan dulu sepertinya lebih canggih, hanya dengan melakukan wawancara dengan calon korbanya saja, sudah bisa menghabiskan rekening tabungan korban.
Wawancara singkat itu biasanya berisi tentang pertanyan seputar data pribadi, seperti nama ibu dan juga nomor rekening, tentu saja wawancara itu di awali dengan iming-iming hadiah yang korban akan dapatkan.
Tidak berhenti sampai disitu, pada kasus lainnya. Penipuan dengan memanfaat kode OTP juga sering ditemui para pelaku E-commerce, atau para pejuang online yang memasarkan produknya di marketplace, seperti shoppe dan Bukalapak.
Penipuan ini biasanya bermoduskan, keamanan internal. Dan cara yang dilakukan dan media yang digunakan terkesan unik dan baru, yaitu melalui email.
Para penipu ini, akan mengirimkan email ke calon korbanya, yang berisi peringatan bahwa ada yang masuk kea kun marketplacenya, dan mengharuskan untuk mereset password. Didalam link itu akan di berikan sebuah link palsu, untuk mereset password, dimana sebenarnya itu hanyalah link Phising untuk mengumpulkan data korbanya, baik email, no telepon dan juga password.
Sangat menakutkan bukan?! Gimana sudah peduli sekarang dengan kemanan dari kode OTP? Yuk mulai amankan diri dan data diri kita!
Thanks for sharing..
BalasHapussemoga bermanfaat
Hapus