Ane vakum beberapa bulan nih. Banyak tugas dan merenung di kamar, tanpa peduli sama dunia luar. Tersinari oleh cahaya monitor PC. Apakah ane jadi Hikikomori selama berbulan-bulan yang lalu?
Lalu, apa sih Hikikomori?. Makanan macam apa itu? Ataukah benda aneh yang turun dari bulan dan menghancurkan galaksi?. Wew, ngaconya kumat lagi :v
Jadi gini, mungkin dari kalian sering denger nih istilah dari manga, anime ataupun film. Hikikomori. Ini bukan makanan lho ya. Ini adalah istilah yang di gunakan untuk menyebutkan pribadi yang suka menyendiri di dunianya. Bukan kesurupan lho ya.
Jepang Merupakan negara maju terbesar di Asia. Tidak hanya maju secara ekonomi, tapi juga memiliki kemajuan di bidang teknologi, pendidikan, serta Informasi. Sayangnya itu semua di sampingi dengan kemunduran bidang sosial sebagai timbal balik kemajuannya. Tau sendiri kan, orang jepang lebih terkenal individualis dan idealis.
Bagi warga yang tidak bisa bertahan, mereka akan mengambil jalan pintas dengan bunuh diri. Selain itu juga terdapat orang yang ahkirnya menarik diri dari Pergaulan, orang-orang tersebut dijuluki Hikikomori.
Para Hikikomori ini cenderung lebih sering di karenakan faktor keluarga, dimana banyak orang tua yang terlalu memanjakan anak mereka, kebanyakan orang tua di jepang sangat memfasilitasi anak-anak mereka terutama dalam bidang yang anak-anak mereka sukai, mungkin ini di karenakan jumlah anak yang di miliki jepang itu sedikit sekali. Faktor lain yang sering menjadi pemicu terjadinya hikikomori adalah game jepang yang aduhai menggoda iman untuk berlama-lama memainkannya. Tak menutup kemungkinan faktor lingkungan, pekerjaan dan masa lalu juga bisa mempengaruhi seeorang menjadi hikikomori.
Kebanyakan orang akan menganggap hikikomori itu sama dengan otaku. Padahal sebenarnya berbeda. Otaku memiliki minat atau hobi yang berlebihan sehingga mereka mengabaikan kegiatan yang lain, tapi mereka masih berinteraksi dengan keluarga atau teman di dunia nyata. Namun semua hikikomori itu otaku, karena pelarian dari beban mereka adalah dengan memfokuskan diri pada hal yang mereka sukai agar mereka tidak teringat akan sakitnya pergaulan sosial itu.
Jadi, apa yang di lakukan para hikikomori?
Tidak ada hal yang terlalu berat yang mereka lakukan. Hanya berdiam diri di kamar mereka. Menunggu makanan dari orang tua dan melakukan aktifitas sesuai minat mereka. Membaca manga, menonton anime, bergulat dengan dunia maya, dan hal-hal ringan lainnya. Sepanjang hari sepanjang waktu. Lalu, bagaimana dengan keuangan mereka?. Kebanyakan dari mereka mendapat uang jajan dari orang tua dan inang mereka. Tak jarang beberapa dari mereka ada juga yang memaksa untuk di belikan sesuatu.
Kalau makan di kamar, tidak mau berkumpul dengan orang luar mungkin itu masih sedikit hal yang di lakukan para hikikomori. Bahkan yang lebih parah, ada dari mereka yang tak mau keluar sedikitpun. Walaupun hanya sekedar buang air atau mandi. Mereka lebih memilih menyimpannya dalam botol dan memilih untuk tidak pergi kemanapun.
Walau para hikikomori tidak memiliki teman di dunia nyata tapi mereka memiliki jaringan para hikikomori didunia maya. Kegiatannya? tentu saja berbagi informasi tentang game yang baru release, atau ada anime baru, atau tentang artis cantik yang menjadi idola remaja. dan mereka berinteraksi tanpa pernah bertemu satu sama lain.
Efek dari hikikomori itu sendiri juga sangat merugikan para pelakunya. Ketakutan terhadap dunia luar akan memperburuk pekerjaan mereka di masa depan. Kurang percaya diri dan menjadi parasit di keluarga juga cukup berbahaya. Kebayang kan, kalau inang mereka sudah tiada?. Mereka bakalan bergantung pada siapa lagi?
Mungkin Fenomena ini belum banyak ada di Indonesia, mungkin di karenakan di sini orang yang terkenal kuper dan tak mau keluar bakalan di marahi oleh orang tua.
Dulu emak ane kalau ane kelamaan di rumah juga bakalan di suruh main. Padahal tetap saja sih, ane juga ujung-ujungnya main di wifi corner. :v. Kalau sekarang ane udah jadi anak kost. Mau lama-lama di dalam kamar kostpun nggak masalah. Ane bukan hikikomori lho ya! :v
Namun kita perlu mewaspadai generasi hikikomori mulai dari sekarang. Menjaga hubungan baik di lingkungan sosial dan keluarga bisa jadi salah satu solusi untuk mencegahnya.