Apa sih Matahari Itu?
Bukan pusat perbelanjaan yang akan kita bahas, melainkan Matahari yang merupakan salah satu dari lebih dari 100 miliar bintang yang ada di Bima Sakti kita ini. Matahari adalah bintang yang mengorbit sekitar 25.000 tahun cahaya dari inti galaksi, dan memiliki revolusi setiap 250 juta tahun atau lebih.
Baca Juga : Milky Way Fakta - Galaksi Dengan Nama Manis!
Usia matahari relatif muda, dan bagiannya relatif kaya akan unsur-unsur yang lebih berat daripada helium. Matahari adalah salah satu generasi bintang populasi I, dimana generasi bintang yang lebih tua disebut dengan Populasi II, dan generasi awal disebut Populasi III yang mungkin kini memang telah ada, meskipun belum ada anggota generasi III ini yang diketahui.
Dibutuhkan delapan menit untuk cahaya matahari mencapai Bumi. Jarak antara dari Matahari ke Bumi adalah sekitar 150 juta km. Cahaya bergerak dengan kecepatan 300.000 km per detik sehingga ini membagi satu dengan lainnya memberi kita waktu 500 detik atau delapan menit dan dua puluh detik. Energi ini dapat mencapai Bumi hanya dalam beberapa menit. Tetapi karena ukurannya yang besar, butuh jutaan tahun untuk melakukan perjalanan dari inti Matahari ke permukaannya.
Usia Matahari
Matahari lahir sekitar 4,6 miliar tahun yang lalu. Banyak ilmuwan berpendapat bahwa matahari dan sisa tata surya terbentuk dari awan gas dan debu yang berputar, dan ini dikenal sebagai nebula matahari. Pada saat nebula runtuh karena gravitasinya, nebula akan berputar lebih cepat dan terlihat rata seperti cakram. Sebagian besar materi yang ada disana ditarik ke tengah untuk membentuk matahari.Matahari memiliki cukup bahan bakar nuklir yang memungkinkannya bertahan seperti sekarang selama 5 miliar tahun kedepan. Setelah itu, ia akan membengkak menjadi raksasa merah. Dan kemudian, ia akan menumpahkan lapisan luarnya, dan inti yang tersisa akan runtuh menjadi serpihan mini putih. Perlahan-lahan, ini akan memudar, dan kemudian memasuki fase terakhirnya sebagai objek teoretis yang redup dan dingin yang dikenal sebagai Black Dwarf (kurcaci hitam).
Wah, bagaimana ya ketika kita tidak bisa melihat matahari lagi?. Sudah pasti para emak akan kesusahan untuk menjemur pakaian dan rengginang ya sobat liwato?. (hehehe)
Matahari dan lingkungannya dibagi menjadi beberapa zona dan lapisan. Interior matahari, dari dalam ke luar, terdiri dari inti, zona radiasi dan zona konvektif. Atmosfer matahari paling atas yang terdiri dari photosphere, chromosphere, daerah transisi dan korona. Di luar itu adalah angin matahari, aliran gas dari korona.
Zona konveksi dapat mencapai hingga permukaan matahari, dan membentuk 66 persen dari volume matahari itu sendiri. Namun hanya sedikit lebih banyak 2 persen dari massanya. "Convection Cells" yang bergolak dari gas, mendominasi zona ini. Ada dua jenis utama sel konveksi matahari - sel granulasi yang selnya sekitar 600 mil (1.000 kilometer) dan sel supergranulasi yang berdiameter sekitar 20.000 mil (30.000 km).
Elemen Matahari
Seperti kebanyakan bintang lainnya, matahari sebagian besar terdiri dari hidrogen, diikuti oleh helium. Hampir semua materi yang ada disanya terdiri dari tujuh elemen yaitu : oksigen, karbon, neon, nitrogen, magnesium, besi dan silikon. Untuk setiap 1 juta atom hidrogen di matahari, ada 98.000 helium, 850 oksigen, 360 karbon, 120 neon, 110 nitrogen, 40 magnesium, 35 besi, dan 35 silikon. Namun, hidrogen adalah yang paling ringan dari semua elemen yang ada dalam matahari, sehingga hanya menyumbang sekitar 72 persen dari massa matahari, sementara helium membentuk sekitar 26 persen.Ada fakta unik yang cukup menyita perhatian. Bahwa ternyata lebih dari satu juta Bumi dapat ditampung di dalam Matahari. Jika kita misalkan akan mengisi Matahari kosong dengan Bumi bulat, akan ada sekitar 960.000 bumi yang bisa masuk di dalamnya. Namun, jika kamu menghancurkan Bumi itu untuk memastikan tidak ada ruang kosong, alias menuangkan serbuk bumi kedalam matahari, maka kita akan dapat memuat 1.300.000 Bumi di dalam Matahari. Bukan hanya itu, luas permukaan Matahari adalah 11.990 kali lipat dari luas Bumi.
Pengamatan Dan Sejarah Matahari
Mungkin dari kita sekolah dasar, sudah diajarkan bahwa kita dapat membuat jam kuno menggunakan cahaya matahari. Faktaya, budaya kuno ini memang sering memodifikasi formasi batu alam atau membangun monumen batu untuk menandai gerakan matahari dan bulan, memetakan musim, membuat kalender dan memantau gerhana. Keren sekali bukan?.Umumya kita memahami bahwa bumi ini memutari matahari. Namun ternyata banyak juga yang percaya bahwa matahari berputar mengelilingi Bumi. Seorang tokoh Yunani kuno Ptolemeus memformalkan model "geosentris" ini pada 150 SM. Kemudian, pada 1543, Nicolaus Copernicus barulah menggambarkan model tata surya heliosentris yang berpusat pada matahari, dan pada 1610, penemuan bulan-bulan Jupiter di Galileo oleh Galileo mengungkapkan bahwa tidak semua benda langit mengelilingi bumi. Dan begitulah akhirnya kita memahami bahwa bumi lah yang mengelilingi matahari.
Untuk mempelajari lebih lanjut tentang cara kerja matahari dan bintang-bintang lainnya, setelah pengamatan awal menggunakan roket, para ilmuwan mulai mempelajari matahari dari orbit Bumi. NASA meluncurkan serangkaian delapan observatorium yang mengorbit yang dikenal sebagai Orbiting Solar Observatory antara 1962 dan 1971. Tujuh di antaranya berhasil, dan menganalisis matahari pada panjang gelombang ultraviolet dan sinar-X dan memotret korona super-panas, dan juga ada banyak sekali penemuan-penemuan bermanfaat tentang matahari yang berhasil mereka dapatkan.
Bukan hanya itu, hingga saat ini juga ada misi lain yang telah direncanakan untuk mengamati matahari dalam beberapa tahun mendatang.
European Space Agency's Solar Orbiter (Solar Orbiter Badan Antariksa Eropa) akan diluncurkan pada 2018, dan pada 2021 akan berada di orbit operasional di sekitar matahari. Pendekatan terdekat ke matahari rencananya adalah 26 juta mil (43 juta km) - sekitar 25 persen lebih dekat dari Merkurius. Solar Orbiter akan melihat partikel, plasma, dan benda-benda lain di lingkungan yang relatif dekat dengan matahari, sebelum benda-benda ini dimodifikasi dengan diangkut melintasi tata surya. Tujuannya adalah untuk lebih memahami permukaan matahari dan angin matahari lebih dalam.
Parker Solar Probe akan diluncurkan pada tahun 2018 untuk melakukan pendekatan yang sangat dekat dengan matahari, mendekati 4 juta mil (6,5 juta km). Wahana antariksa itu akan melihat korona - atmosfer terluar matahari yang super panas – agar dapat mempelajari lebih lanjut tentang bagaimana energi-energi mengalir melalui matahari, struktur angin matahari, dan bagaimana partikel-partikel energik dipercepat dan diangkut.
Selama perjalanan sejarah manusia, Matahari telah dikenal dan sangat dipuja karena memberikan banyak sekali unsur penting bagi sebagian besar kehidupan di Bumi. Tanpa energi yang disediakan melalui sinar matahari, vegetasi tidak dapat tumbuh, dan tanpa vegetasi, hewan tidak memiliki sumber makanan.
Seberapa luas dan beragamnya tata surya kita, hendaklah kita selalu mengucap kagum dan syukur pada tuhan yang memberikan itu semua secara Cuma-Cuma. Bahkan tidak perlu diskon. Semoga informasi tentang matahari ini bermanfaat bagi sobat liwato.