Media tanam sangat penting karena berpengaruh pada pertumbuhan tanaman dan menentukan keputusan pembelian Anda.
Pemilihan media tanam tergantung pada beberapa faktor. Artikel ini akan menjelaskan faktor-faktor tersebut dan berbagai jenis media tanam yang digunakan dalam kebun dalam ruangan. Hal ini bertujuan untuk membantu Anda memilih media terbaik untuk pertumbuhan tanaman Anda.
Apa itu media tanam?
Media tanam, juga dikenal sebagai substrat tumbuh, adalah bahan yang mendukung pertumbuhan tanaman dalam berbagai sistem budidaya. Media tanam bisa berupa tanah, sabut kelapa, lumut gambut, perlit, vermikulit, rockwool, dan lainnya.
Media tanam memiliki peran penting dalam pertumbuhan tanaman. Fungsinya termasuk memberikan dukungan fisik, menjaga kelembapan dan nutrisi, menyediakan aerasi dan drainase, serta mengatur pH dan EC di zona akar. Pemilihan media tanam bergantung pada jenis tanaman, sistem tanam, dan kondisi pertumbuhan, seperti suhu dan kelembapan.
--
Pertimbangan Memilih Media Tanam
Ada beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan saat memilih media tanam. Dalam pemilihan media tanam, Anda harus memperhatikan:
1. Sistem Perkembangan Tanaman
Anda perlu memilih media tanam yang sesuai dengan sistem perkembangan tanaman yang Anda pilih.
2. Drainase vs. Retensi Air
Pertimbangkan apakah media tanam tersebut memiliki kemampuan drainase yang baik atau mampu meretensi air. Ini akan mempengaruhi kelembapan tanaman.
3. Kandungan Inert vs. Nutrisi
Tentukan apakah Anda menginginkan media tanam yang bersifat inert (tidak memberikan nutrisi) atau yang mengandung nutrisi. Ini akan berpengaruh pada kebutuhan pupuk tambahan.
4. Hasil vs. Kemudahan Penggunaan
Pertimbangkan hasil yang ingin Anda capai dan seberapa mudah penggunaan media tanam tersebut. Beberapa media mungkin memberikan hasil lebih baik, tetapi mungkin memerlukan perawatan lebih intensif.
Secara umum, pilihan media tanam dapat dibagi antara media tanah, kelapa, dan hidro. Setelah itu, Anda dapat memilih media propagasi yang sesuai dengan pilihan akhir Anda.
--
Sistem Pertumbuhan
Sistem pertumbuhan yang berbeda memerlukan jenis media yang sesuai. Misalnya, pada sistem di sekitar sungai berarus deras atau kincir pembangkit listrik tenaga air, diperlukan media dengan drainase yang baik agar tanaman tidak tergenang.
Hal ini penting untuk menghindari penyumbatan dalam sistem. Sebaliknya, jika Anda menyiram dengan tangan, Anda memerlukan media yang dapat menahan air agar bisa memberi makan tanaman dengan frekuensi yang lebih rendah.
Jenis Media Tanam untuk Berbagai Sistem:
- Media tanah: cocok untuk penyiraman tangan, irigasi tetes, AutoPots, RhizoSystems.
- Coco medias: baik untuk penyiraman tangan, irigasi tetes, AutoPots, RhizoWilmas, RhizoSystems.
- Rockwool: sesuai untuk sistem NFT, irigasi tetes.
- Kerikil: digunakan dalam sistem seperti Oxypots, Banjir & Saluran Air, Pasang surut & Banjir, DWC, NFT.
Retensi Air dan Drainase
Jika Anda menanam tanaman tanpa sistem sirkulasi nutrisi konstan, Anda perlu media tanam yang dapat menampung air dan nutrisi tetapi tetap memberikan drainase yang baik.
Beberapa contohnya adalah kelapa, tanah, dan rockwool untuk menampung air, sedangkan kerikil tanah liat dan perlit memiliki saluran air yang baik.
--
Tingkat EC dan pH
Tingkat EC (konduktivitas listrik) dan pH media tanam memengaruhi penyerapan nutrisi oleh tanaman. Beberapa media sudah mengandung nutrisi, sehingga memberi makan tanaman tidak perlu terlalu sering. Sementara media yang bersifat inert memberi Anda kontrol lebih besar terhadap nutrisi yang dikonsumsi tanaman.
Tanah alami adalah pilihan bagus untuk pertumbuhan organik, karena mengandung unsur hara dan mikroba bermanfaat yang mendukung kesehatan tanaman. Jika Anda memilih pertanian organik, nutrisi tanah seperti Ecothrive Charge, Biosys, dan BioBizz dapat menjadi pilihan yang baik.
--
Unsur Hara
Ketersediaan unsur hara menjadi faktor krusial dalam mempertimbangkan jenis media tanam, sebab beberapa media tertentu secara alami mengandung unsur hara yang sangat mendukung pertumbuhan tanaman.
Sebaliknya, media yang bersifat inert memerlukan upaya tambahan dengan menambahkan larutan nutrisi ke dalam air untuk memberikan tanaman asupan nutrisi yang memadai.
--
Keberlanjutan
Aspek keberlanjutan juga menjadi pertimbangan utama dalam memilih media tanam. Beberapa jenis media tanam mampu diperbaharui dan bersifat ramah lingkungan, sementara yang lain hanya dapat digunakan sekali saja.
Keberlanjutan media tanam ini menjadi semakin relevan dalam konteks pertanian modern yang semakin fokus pada praktik yang ramah lingkungan.
--
Biaya
Biaya, sebagai faktor penting dalam setiap keputusan, juga turut memengaruhi pilihan media tanam.
Variasi biaya yang signifikan antarjenis media tanam mengharuskan kita mempertimbangkan anggaran dengan matang agar pilihan yang diambil sesuai dengan ketersediaan dana yang dimiliki.
--
Media Propagasi
Media propagasi, yang menjadi langkah awal dalam proses pertumbuhan tanaman, seharusnya dipilih dengan cermat untuk memastikan kesesuaian dengan media tanam akhir. Petani umumnya memilih antara jiffy plug, root Riot, atau rockwool block tergantung pada kebutuhan spesifik pertumbuhan tanaman mereka.
--
Serat Gambut + Akar Serabut:
Dalam konteks serat gambut dan akar serabut, meskipun ideal digunakan di tanah atau kelapa, perlu diperhatikan kelembutan dan potensi kerusakan karena bisa pecah.
Kendati cocok untuk tanah dan kelapa, penggunaannya pada media hidro perlu dihindari karena tidak memberikan dukungan yang cukup dan berpotensi menyumbat sistem pertumbuhan.
Blok Rockwool:
Sementara itu, blok rockwool menjadi pilihan lebih sesuai di sistem hidro. Dengan keunggulan isolasi akar untuk mengatasi perubahan suhu, media ini juga memiliki kelapa yang bersifat inert, memberikan hasil luar biasa dengan struktur yang ringan dan lapang, serta pertumbuhan akar yang optimal.
Untuk opsi yang lebih ramah lingkungan, disarankan untuk memilih campuran yang telah dibuahi sebelumnya untuk memastikan kelangsungan dan keseimbangan nutrisi yang baik.
Memilih media tanam bukanlah keputusan yang sederhana, mengingat setiap jenis media memiliki pro dan kontra yang perlu diperhitungkan dengan cermat sesuai dengan kebutuhan dan kondisi pertumbuhan tanaman.